Ketua Komisi IX: Kursi Baru DPR Lebih Nyaman, Ada Rodanya

23 Maret 2022 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kursi baru di ruang rapat Komisi IX DPR. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kursi baru di ruang rapat Komisi IX DPR. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene, merespons pernyataan anggota Komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, yang mengeluh soal kursi baru di ruang rapat. Saleh menilai, kursi baru ini tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Menyikapi itu, Felly mengatakan kursi tersebut nyaman digunakan. Terlebih sekarang kursi memiliki roda sehingga memudahkan pengguna untuk menggerakkan dan memindahkan kursi.
“Saya nyaman-nyaman saja. Yang tidak nyaman ini ya kabel. Kadang-kadang saya mau tarik (kursi) dia nyangkut,” kata Felly di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/3).
“Harus dilihat secara utuh. Kalau dibandingkan sebelumnya kan tidak ada rodanya. Ini kan lebih orang geser tidak berat. Memudahkan anggota dan tamu harusnya kan,” lanjutnya.
Politikus NasDem tersebut menyarankan Saleh mengatur setelan kursi agar lebih nyaman, atau duduk di barisan depan sehingga tidak terganggu dengan tingginya kursi baru yang dapat menghalangi pandangan dewan.
“Kalau kursi kan ada ukuran. Dia ada penyetel, mau dipendekkan atau ditinggikan,” sebut Felly.
ADVERTISEMENT
“Jadi sebetulnya bukan persoalan kursinya yang tidak nyaman, tetapi persoalan bagaimana menyampaikan ke (orang di) depan agar jangan terlalu tinggi. Atau Pak Saleh nya, atau anggotanya yang merasa tidak nyaman, duduk paling depan agar lebih nyaman,” tandas dia.
Kursi baru di ruang rapat Komisi IX DPR. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelumnya, Saleh mengungkapkan bahwa kursi baru memiliki bentuk yang lebih tinggi daripada kursi lama, sehingga dikhawatirkan dapat menghalangi pandangan anggota lain yang duduk di belakang kursi dan berdampak pada efektivitas kerja dewan.
“Kursinya itu sandarannya tinggi, sehingga kalau duduk di belakang, tidak kelihatan dari belakang. Karena kalau orang seperti saya, yang tidak terlalu tinggi, itu tidak terlihat,” jelas Saleh kepada kumparan, Rabu (23/2).
Saleh pun tidak menyalahkan Sekretariat Jenderal DPR atas pengadaan kursi baru di Komisi IX, namun mengusulkan agar Komisi IX tetap bisa menggunakan kursi lama.
ADVERTISEMENT