Ketika Virus Corona Bikin Serial TV ‘The Walking Dead’ Jadi Nyata

14 April 2020 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asbury Park Zombie  Foto: Reuters/Eduardo Munoz
zoom-in-whitePerbesar
Asbury Park Zombie Foto: Reuters/Eduardo Munoz
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rick Grimes baru saja sadar dari komanya ketika beranjak dari tempat tidur perawatan di rumah sakit. Namun, pria yang berprofesi sebagai polisi ini bingung setengah mati ketika tak ada seorang pun di sana.
ADVERTISEMENT
Kepanikan melanda ketika ia melihat darah kering menempel di tembok dan lantai. Begitu menemukan pintu keluar, jantungnya nyaris copot melihat mayat bergelimpangan di taman belakang rumah sakit.
Tanpa alas kaki, Rick pun berjalan sempoyongan ke jalanan. Kondisinya sudah kacau balau. Kendaraan hancur lebur, sementara tak ditemukan seorang pun di jalan yang biasanya ramai itu.
Dalam keadaan bingung setengah mati, Rick akhirnya mengambil sepeda yang diletakkan begitu saja untuk sampai ke rumahnya.
***
Bagi penggemar serial TV berjudul ‘The Walking Dead’ pasti sudah hafal betul dengan nukilan episode pembuka itu. Bagaimana Rick--yang diperankan Andrew Lincoln--mendapati negaranya, Amerika Serikat, telah berubah menjadi sarang zombie akibat virus menular.
ADVERTISEMENT
Setting yang begitu mencekam, dengan didominasi kota mati, lantas membangkitkan khayalan banyak penonton. Bagaimana seandainya kita hidup dalam kondisi seperti itu? Mampukah bertahan?
Sampai akhirnya pertanyaan itu terjawab satu dekade berselang dari tayangan perdana serial ‘Walking Dead’ pada 31 Oktober 2010 silam.
Ya, pandemi virus corona kini membuat serial TV produksi Amerika Serikat itu menjadi nyata. Berawal dari virus yang menyerang orang-orang di berbagai belahan dunia, banyak kota akhirnya berubah bak kota mati karena menerapkan lockdown.
Di Ekuador, mayat positif corona diletakkan begitu saja di jalanan, persis seperti kondisi yang dikisahkan dalam serial TV populer itu. Bedanya, hanya tak ada zombie berkeliaran.
Kimberley Hutton pun tak pernah berpikir bahwa cuplikan episode pembuka ‘Walking Dead’ itu dialaminya langsung. Masuk rumah sakit karena hendak melahirkan, kondisi jalanan di London tampak berubah begitu ia pulang ke rumah.
Jenazah yang tertutup terlihat di luar pusat kesehatan Kementerian Kesehatan Publik Ekuador di Guayaquil, Ekuador. Foto: REUTERS / Vicente Gaibor del Pino
“Saya meninggalkan rumah sakit, dan tidak ada mobil di jalanan. Tidak ada juga orang yang berjalan, semua tampak sunyi. Pemandangan yang sungguh aneh,” ucap Kimberley dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Kimberley masuk rumah sakit pada pertengahan Maret atau sepekan sebelum Perdana Menteri Boris Johnson memberlakukan lockdown imbas penyebaran virus corona.
Wanita 26 tahun itu diperbolehkan pulang sepekan setelahnya atau beberapa hari ketika lockdown diberlakukan.
“Ini sangat berat. Saya merasa sangat kesepian sekarang,” ucap Kimberley yang mengeluhkan tak adanya keluarga yang menjenguknya imbas lockdown.
“Setiap kali saya merasa ada yang tidak beres, saya menyuruh suami saya tanyakan ke dokter, karena saya takut tertular virus corona jika datang ke rumah sakit,” lanjutnya.
Seorang pria berdiri di bawah sinar matahari sore di depan Bank of England di London. Foto: AFP/OLIVAS DANIEL LEAL
Bagi sejumlah negara, lockdown dipandang sebagai opsi terbaik dalam mengikis penyebaran virus corona. Karena dengan begitu, orang-orang akan dipaksa tinggal di balik pintu masing-masing.
Hingga kini, Inggris mencatatkan lebih dari 89 ribu kasus dengan 11.347 orang meninggal dunia. Sementara, jumlah kasus positif virus corona di seluruh dunia menembus 1,9 juta dan 119.766 orang tewas.
ADVERTISEMENT