Kemenkes Bicara Kemungkinan Opsi Terapkan PPKM Mikro di Luar Jawa-Bali

26 Februari 2021 16:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kampung-kampung di Kota Yogyakarta saat PPKM Mikro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kampung-kampung di Kota Yogyakarta saat PPKM Mikro. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membuka opsi memberlakukan PPKM skala mikro di daerah-daerah di luar Jawa dan Bali yang mengalami peningkatan kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Kemenkes per 21 Februari 2021, lima provinsi di luar Jawa-Bali mencatatkan angka kematian tertinggi, yakni Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Riau, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Tengah. Selain kematian, dua dari lima provinsi dengan penambahan kasus positif corona mingguan juga berasal dari luar Jawa-Bali, yakni Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Merespons data terbaru tersebut, Plt Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes, dr Prima Yosephine, menyampaikan kebijakan pemerintah untuk PPKM ini bisa saja diterapkan juga di provinsi lain.
Warga menyemprotkan cairan disinfektan di Kampung Tangguh Jaya RW 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
"Penanggulangan COVID-19 semuanya dinamis. Ini kejadian yang pertama kali kita alami, pendekatan apa pun kita lakukan dan potret keberhasilannya untuk kita replikasikan ke daerah lain. Sementara kebijakan sudah kami ambil untuk berlaku nasional," ungkap Prima dalam diskusi di YouTube BNPB, Jumat (26/2).
ADVERTISEMENT
"Tapi yang dilakukan PPKM mikro mungkin akan kami tarik dan ditetapkan untuk kita kembangkan di daerah-daerah lain yang belum melakukan cara itu. Dengan pengawasan yang kurang lebih sama supaya bisa mengikuti," lanjut dia.
Menurut Prima, sejauh ini pelaksanaan PPKM mikro di tingkat desa maupun RT dan RW dinilai sangat efektif. Sebab, pengawasan langsung dilakukan di tingkatan terkecil dan melibatkan banyak personel di pos komando yang ditetapkan Satgas COVID-19 tiap-tiap daerah.
Warga mencuci tangan pada fasilitas yang disediakan di Kampung Tangguh Jaya RW 9, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
"Kami rasa zonasi di level terkecil ini sangat efektif, karena bisa jadi acuan dalam menentukan intervensi yang harus kita lakukan. Spesifik langsung per zona terkecil itu di RT RW. Kita melakukan fokus terhadap masalah, betul-betul bisa inovasi apa yang bisa kita lakukan," jelas Prima.
ADVERTISEMENT
Ia juga kembali mengingatkan penanggulangan pandemi corona tidak bisa dilakukan pemerintah saja. Masyarakat juga memiliki peran penting dengan disiplin protokol kesehatan, dan memberikan dukungan kepada orang-orang sekitarnya yang diketahui positif corona.
"Semua harus terlibat termasuk masyarakat. Peran masyarakat jadi yang utama dalam penanggulangan ini, terutama dalam pencegahannya. Kami imbau masyarakat terus disiplin terapkan protokol kesehatan untuk melindungi dirinya dan orang lain, termasuk keluarga. Masyarakat juga harus terus memberikan dukungan kalau ada warga sekitarnya bantu orang yang terkena, dan warganya bisa kita tolong," tutup dia.