Kemarahan dan Air Mata Warnai Protes Pencabutan Kebijakan Imigrasi AS

6 September 2017 11:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi protes DACA di City Hall, California. (Foto:  REUTERS/ Kyle Grillot)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes DACA di City Hall, California. (Foto: REUTERS/ Kyle Grillot)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi protes langsung pecah di beberapa kota Amerika Serikat pada Selasa (5/9) setelah Donald Trump membatalkan kebijakan imigrasi peninggalan Barack Obama. Keputusan Trump ini membuat 800 ribu anak imigran ilegal di AS terancam dideportasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Associated Press, salah satu aksi protes digelar di New York City. Puluhan demonstran berjalan dari balai kota ke gedung milik Trump, Trump Tower, di Manhattan. Beberapa demonstran ditangkap dan diusir ketika mencoba memblokade jalan masuk ke Trump Tower.
Aksi protes juga digelar di Salt Lake City, Denver, Los Angeles, dan Portland, Oregon. Di beberapa kota, seperti Phoenix dan Albuquerque, para siswa melakukan walk-out dari kelas sebagai bentuk protes atas kebijakan Trump tersebut.
Demo DACA di California, AS. (Foto:  REUTERS/ Kyle Grillot)
zoom-in-whitePerbesar
Demo DACA di California, AS. (Foto: REUTERS/ Kyle Grillot)
Trump mencabut kebijakan Tindak Penangguhan untuk Kedatangan Anak-anak atau DACA yang disahkan Obama pada 2012. Di bawah DACA, para imigran ilegal yang tiba di AS pada usia anak-anak bisa terhindar dari deportasi.
Menurut Obama saat itu, DACA akan memberi kesempatan anak-anak imigran memperoleh mimpi mereka di Amerika, sehingga kebijakan ini punya julukan undang-undang "dreamer".
ADVERTISEMENT
Ada 800 ribu anak-anak penerima DACA saat ini, dari 11 juta imigran ilegal di AS. Kebanyakan mereka telah berusia 20-an, datang ke AS di usia balita, atau bahkan masih jabang bayi.
Massa menggelar protes DACA. (Foto:  REUTERS/ Kyle Grillot)
zoom-in-whitePerbesar
Massa menggelar protes DACA. (Foto: REUTERS/ Kyle Grillot)
Seorang demonstran di Los Angeles, John Willis, mengatakan bahwa Trump adalah seorang tiran yang mengeluarkan keputusan kejam.
"Saya tidak ingin anak-anak ini dikirim kembali ke Meksiko," kata Willis yang membawa poster bertuliskan "American lives matter".
Penerima DACA atau dreamer yang ikut dalam aksi protes itu mengatakan mereka telah seumur hidup tinggal di AS. Mereka merasa sebagai warga negara AS, walau orang tua mereka datang ke negara itu secara ilegal.
"Kami Amerika di hati, pikiran, dan jiwa. Kami hanya tidak punya dokumen yang tepat yang menunjukkan kami warga Amerika," kata Jose Rivas, 27, yang saat ini tengah menempuh gelar master di University of Wyoming.
Protes DACA di California, AS. (Foto:  REUTERS/Stephen Lam)
zoom-in-whitePerbesar
Protes DACA di California, AS. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Terhadap Trump, mereka marah, terkejut, dan merasa dikhianati. Beberapa menangis karena takut akan keberlangsungan nasib mereka di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Tanpa DACA, jika hingga Maret tahun depan mereka tidak memperpanjang izin tinggal, bisa jadi segera dideportasi.
"Bukannya melangkah maju, kita malah mundur. Kami bersembunyi dalam bayang-bayang lagi setelah izin kerja kedaluwarsa. Menyedihkan. Kami merasa hampa, tidak ada dukungan lagi," kata Paola Martinez, 23, dalam aksi di Miami, sambil tersedu sedan menangis.
Ada juga Karen Marin, 26, yang dibawa orang tuanya ke New York dari Meksiko ketika usianya baru setahun. Dia terancam dideportasi jika Kongres tidak segera melegalisasi kembali DACA dalam waktu enam bulan ke depan, sesuai dengan perintah Trump.
Protes DACA. (Foto:  REUTERS/ Kyle Grillot)
zoom-in-whitePerbesar
Protes DACA. (Foto: REUTERS/ Kyle Grillot)
"Saya sejujurnya tidak bisa memprosesnya (izin tinggal) sekarang. Saya masih coba menenangkan diri. Saya berharap mereka berubah pikiran dan menyadari apa yang mereka lakukan salah," kata Marin.
ADVERTISEMENT
Trump dalam pernyataannya soal pencabutan DACA mengatakan, Obama saat menerapkan kebijakan itu mengambil "pendekatan Amnesty" yang tidak memedulikan kepentingan rakyat Amerika. Sementara Trump yang punya jargon "America First" mengatakan pencabutan DACA adalah demi Amerika.
"Di atas semua itu, kita juga harus ingat bahwa para pemuda Amerika punya mimpi juga," ujar Trump.
Demo Daca di Los Angeles. (Foto: REUTERS/ Kyle Grillot)
zoom-in-whitePerbesar
Demo Daca di Los Angeles. (Foto: REUTERS/ Kyle Grillot)
Presiden Barack Obama memprotes keras keputusan Trump itu. Melalui tulisan panjang di Facebook, Obama mengatakan kebijakan Trump "kejam" dan telah menghancurkan mimpi-mimpi anak-anak imigran untuk tumbuh dan berkarier di Amerika.
"Para pemimpi ini adalah orang Amerika di hati mereka, di pikiran, di setiap hal kecuali satu: di atas kertas," kata Obama.