Kebakaran di Lereng Gunung Ile Lewotolok, NTT, Belum Bisa Dipadamkan

29 Juli 2021 23:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lontaran lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok yang sebabkan kebakaran hutan dan lahan. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Lontaran lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok yang sebabkan kebakaran hutan dan lahan. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BNPB memberikan kabar terbaru terkait kebakaran hutan dan lahan di sekitar lereng Gunung Ile Lewotolok, Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT. Kebakaran dipicu lontaran lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan berdasarkan informasi Pemkab Lembata, upaya pemadaman masih terus dilakukan.
Lontaran lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok yang sebabkan kebakaran hutan dan lahan. Foto: BNPB
Namun hingga Kamis (29/7) malam, kobaran api masih belum bisa dipadamkan karena keterbatasan alat.
"Api belum dapat dikendalikan sepenuhnya hingga saat ini. Api sulit dipadamkan karena petugas yang dibantu masyarakat setempat hanya menggunakan peralatan manual," kata Abdul dalam keterangannya.
Jika kebakaran ini tetap dibiarkan, dikhawatirkan dapat mengancam rumah-rumah adat, lahan hingga pemukiman warga setempat.
Sementara Sekda Pemkab Lembata, Paskalis Ola Tapo Bali, mengatakan titik api berada di kawasan rawan bencana.
“Keterbatasan peralatan pendukung dan kendala fisik di lapangan, termasuk titik-titik api tersebut masih berada dalam kawasan rawan bencana, radius 3 km dari puncak gunung,” kata Paskalis.
Lontaran lava pijar erupsi Gunung Ile Lewotolok yang sebabkan kebakaran hutan dan lahan. Foto: BNPB
Paskalis menuturkan, Pemkab Lembata sudah meminta dukungan dari BPBD Provinsi NTT untuk melakukan pemadaman udara menggunakan helikopter. Mereka mengharapkan pemadaman dilakukan dengan pengeboman air atau water-bombing.
ADVERTISEMENT
"Pemadaman dapat dilakukan dengan efektif tanpa risiko korban jiwa mengingat lokasi berada pada radius berbahaya erupsi gunung api," ucap dia.
Sedangkan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan, dirinya telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk menggerakkan helikopter water-bombing membantu pemadaman api. Sebab kondisi Gunung Ile Lewotolok masih aktif.
Berdasarkan pantauan PVMBG pada 28 Juli pukul 00.00-06.00 WITA, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi disertai dentuman kuat dan lontaran lava pijar. Material vulkanik terlontar hingga 700-800 meter ke arah selatan-barat daya.
Asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal serta tinggi sekitar 50 hingga 1.000 meter dari puncak gunung.
PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok, pengunjung, pendaki hingga wisatawan direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 Km dari puncak gunung.
ADVERTISEMENT