Kebahagiaan Dewi Jemput Anaknya yang Sempat Terisolir di Wuhan saat Berlibur

15 Februari 2020 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah selesai masa observasi virus corona dari Natuna tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (15/2).  Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah selesai masa observasi virus corona dari Natuna tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (15/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China, akibat penyebaran virus corona telah kembali ke kampung halamannya masing-masing pada Sabtu (15/2). Mereka dinyatakan sehat setelah menjalani masa observasi selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Banyak dari mereka merupakan mahasiswa yang sedang berkuliah di Wuhan. Namun ada pula WNI yang tengah berlibur di Wuhan hingga akhirnya terisolir di sana. Pengalaman tersebut dialami Haibat Akbar (21).
Ibu Haibat, Dewi Rosalinda, bercerita saat itu anaknya tengah berlibur di Wuhan justru terisolir. Haibat merupakan mahasiswa Indonesia yang tengah studi kedokteran di Guangxi Medical University, Nanning, China. Saat musim libur tiba, kata Dewi, Haibat memutuskan berlibur dengan temannya ke Wuhan.
Dewi yang bekerja di Dinas Kesehatan kemudian mendapat selebaran yang berisi peringatan penyebaran virus corona di Wuhan. Saat mengetahui hal itu, Dewi langsung mengontak Haibat.
Dewi Rosalinda, ibu dari mahasiswa WNI yang sempat terkena Lockdown di Wuhan. Foto: MUhammad Lutfan Darmawan/kumparan
"Dia (Haibat) bilang di sini (Wuhan) belum ada apa-apa mam. Ternyata di sana sudah dua hari dan ada edaran resmi dari Indonesia. Di Indonesia sudah mempersiapkan gini-gini. Kata dia 'di sini belum ada apa-apa', kata dia, dia habis jalan-jalan," ujar Dewi menceritakan percakapan dengan anaknya, Sabtu (15/2).
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan penjelasan dari anaknya, Dewi merasa lega. Namun seiring waktu, pemberitaan tentang penyebaran virus corona semakin parah, ia kembali menghubungi anaknya.
"Saya kira tidak ada masalah. Tidak akan ke lockdown seperti itu. Nah saya liat acara TV kok semakin ngeri. Saya liat nak, kok saya liat TV makin ngeri. Gimana kau balik saja ke Indonesia. Kalau sudah tenang kamu balik, balik lagi saja," kata Dewi.
"Tapi dia bilang tidak bisa, karena sudah ke lockdown jam 10 tadi. Wah terus gimana. Berapa lama. Yang saya pikirkan ke lockdown itu tak berhari-hari. Mungkin 1-2 hari lepas. Tapi (rupanya) berhari-hari," sambungnya.
Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah selesai masa observasi virus corona dari Natuna tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (15/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dewi tak mengingat pasti kapan anaknya terisolir di Wuhan. Namun Wuhan diisolasi akibat virus corona pada 23 Januari. Hal itu dilakukan setelah banyaknya warga Wuhan yang terjangkit virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Dewi pun berusaha menghubungi beberapa kerabatnya dan kemudian menyarankan mengontak KBRI di China. Menurut Dewi, respons petugas KBRI cukup baik.
"Pemerintah Indonesia akan melakukan terbaik. Saya tanya ada opsi evakuasi atau tidak, dalam waktu dekat kata mereka. Ini saya bilang anak satu-satunya," ungkapnya.
Selama di Wuhan, kata Dewi, anaknya tinggal bersama beberapa temannya. Meski terisolir, Haibat tak mengalami kendala berarti, termasuk soal makanan.
"(Kata dia) enjoy, baik-baik saja, cuma sepi seperti di TV. Masih ada aktivitas, tapi tidak seramai biasanya," kata Dewi.
Dewi pun bersyukur akhirnya pemerintah mengevakuasi anaknya dan ratusan WNI lainnya di Wuhan dan diobservasi di Natuna selama 14 hari. Menurut Dewi, selama diobservasi, anaknya menjalani kegiatan seperti biasa.
Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah selesai masa observasi virus corona dari Natuna tiba di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (15/2). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Aktivitas biasa, aktivitas yang sehatlah, ya. Dia bangun tidur cuci muka, gosok gigi, sarapan kaya gitu. Nanti jam berapa acara bebas ngapain, nanti jam sekian diperiksa. Lupa saya jam berapa, jam sekian cek kesehatan. Lalu ada permainan-permainan," kata Dewi.
ADVERTISEMENT
Aktivitas itu berulang setiap harinya. Hingga pada Sabtu (15/2) siang, masa observasi para WNI di Natuna berakhir dan mereka berkumpul kembali bersama keluarga masing-masing. Dewi pun semringah akhirnya bisa bertemu Haibat.