Kata PD Pasar Jaya Soal Pengunjung Pasar Senen Membeludak dan Tak Ada Jaga Jarak

5 April 2021 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berdesakan di Pusat Baju Bekas Lantai 3 Pasar Senen Blok III, Minggu (4/4). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berdesakan di Pusat Baju Bekas Lantai 3 Pasar Senen Blok III, Minggu (4/4). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasar Senen, Jakarta Pusat, terpantau dipadati oleh pengunjung pada Minggu (4/4) kemarin. Jumlah pengunjung yang membeludak menyebabkan tidak adanya pembatasan jarak antarpengunjung. Padahal, hingga saat ini, DKI Jakarta masih dirundung pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sekretaris PD Pasar Jaya, Sumanto, menyebutkan berjalannya kembali aktivitas di pasar ini merupakan sebuah pertanda ekonomi pasar mulai pulih kembali. Di sisi lain, para pedagang pasar juga terus menjalani vaksinasi.
“Setelah pemerintah pelaksanaan proses vaksinasi di pasar secara nasional, yang saat ini terus berlangsung. Pasar mulai kembali bergeliat. Sebagai tanda ekonomi pasar mulai pulih kembali, sekalipun tentunya belum semua jenis jualan dan bergantung pasarnya,” jelas Manto saat dihubungi kumparan, Senin (5/4).
Meski begitu, kata Manto, terkait peristiwa membeludaknya pengunjung di Pasar Senen, PD Pasar Jaya akan terus mengevaluasi apa yang terjadi di semua pasar agar prokes tetap menjadi yang utama.
“Namun demikian, Pasar Jaya tetap melaksanakan dan mengutamakan protokol kesehatan. Terhadap kondisi di lapangan, di Pasar Senen dan pasar-pasar lainnya, pengelola terus melakukan evaluasi dan koordinasi dalam pelaksanaan protokol kesehatan,” pungkas Manto.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, pada Minggu (4/4), pusat baju bekas yang berlokasi di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, dipenuhi oleh warga. Masyarakat terlihat ramai dan tak ragu berdesak-desakan saat berbelanja baju bekas atau thrifting di lantai tiga dan empat.
Bahkan, terlihat segelintir pengunjung dan penjual yang tidak menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan lainnya. Hal tersebut berpotensi memperparah risiko penyebaran dan penularan COVID-19, karena tidak adanya jarak sosial yang diterapkan.