Kata Kodam Siliwangi soal Brigjen ke Ponpes Habib Bahar: Pengamanan Tahun Baru

1 Januari 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Bahar debat panas dengan Jenderal TNI. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Habib Bahar debat panas dengan Jenderal TNI. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedatangan Komandan Korem 061 Surya Kencana, Brigjen TNI Achmad Fauzi, ke pesantren Habib Bahar bin Smith sedang menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
Kapendam III Siliwangi Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto mengungkapkan maksud dari kedatangan Brigjen Fauzi ke pondok pesantren (ponpes) Bahar yakni dalam rangka pengamanan tahun baru.
Hal tersebut sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat melalui Instruksi Kementerian Dalam Negeri. Akan tetapi, kedatangan dari Brigjen Fauzi malah ditanggapi secara tidak baik oleh Bahar. Padahal, kedatangannya ke pesantren itu untuk memberikan imbauan agar menaati protokol kesehatan.
"Itu kemarin Danrem ke sana sebetulnya dalam rangka pengamanan tahun baru," kata dia melalui sambungan telepon, Sabtu (1/1).
Arie menambahkan, pesantren milik Bahar menjadi salah satu yang disorot karena dikhawatirkan menimbulkan kerumunan. Namun, karena tak ditanggapi dengan baik, terlontar ucapan dari Fauzi soal kasus dugaan ujaran kebencian yang kini ditangani oleh polisi.
ADVERTISEMENT
"Terus ada pesan yang disampaikan terkait ceramahnya gitu kan, memang harapannya dari Bapak Pangdam sudah disampaikan ke saya itu kan menginginkan kita ini agar wilayah ini kondusif lah, terbebas dari ujaran kebencian yang saling menyalahkan satu sama lain, berawal dari medsos dan sebagainya," jelas dia.
Arie pun menegaskan, bahwa TNI memiliki tugas teritori yakni menjamin kondusifitas di kewilayahan. Fauzi dalam hal itu bertindak sebagai pimpinan kewilayahan.
Lebih lanjut, dia mengingatkan Bahar soal pentingnya Habluminannas dalam agama Islam terutama soal etika ketika berbicara dengan orang lain.
"Kita ini memiliki peran teritorial, kewilayahan. Jadi kondusivitas wilayah itu sangat penting," pungkas dia.
Diketahui, Bahar kembali tersandung kasus usai ceramahnya di wilayah Kabupaten Bandung diduga mengandung unsur ujaran kebencian. Polisi kini sudah memintai keterangan dari 50 saksi dan menyita sejumlah barang bukti.
ADVERTISEMENT