Simulasi vaksinasi di Puskesmas Cikarang

Kata Jubir Vaksinasi COVID-19 soal Kapan Program Vaksin Akan Dimulai

12 Desember 2020 14:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8).  Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan memberikan pengarahan kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona Sinovac telah tiba di Indonesia. Vaksin ini tiba di tengah uji klinis fase III vaksin Sinovac yang masih menunggu hasil uji mutu dan khasiatnya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat pun mulai bertanya-tanya kapan program vaksinasi COVID-19 akan dimulai dengan datangnya vaksin Sinovac ini.
Terkait hal itu, juru bicara vaksinasi COVID-19, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya masih menunggu persetujuan izin edar darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BPOM dan sertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Kami belum sampai ke sana (kapan vaksinasi). Karena kita menunggu persetujuan BPOM dan kehalalan MUI. Kepala BPOM mengestimasi sekitar akhir-akhir Januari, dan ini sangat tergantung hasil uji klinis," kata dr. Siti dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Petugas medis (kanan) menyimulasikan pemberian vaksin COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/11). Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
"Kalau hasilnya cepat, mungkin kita bisa cepat. Tapi untuk pelaksanaannya sebetulnya sudah secara paralel sudah kami siapkan dari Kemenkes," sambungnya.
Siti menjelaskan, setelah izin edar dikeluarkan, dibutuhkan waktu 2-4 minggu untuk menyiapkan vaksinasi di daerah-daerah prioritas. Ia juga belum memastikan apakah vaksinasi bisa dimulai Januari atau Februari 2021.
ADVERTISEMENT
"Mungkin kita butuh 2-3 minggu untuk betul pelaksanaannya. Vaksin itu kan masih disimpan di Bio Farma. Dari Bio Farma masih perlu distribusi ke provinsi, ke kabupaten/kota, kemudian ke fasyankes," ujarnya.
"Jadi estimasi kami paling lambat 2-4 minggu. (Jadi kira-kira bulan Februari ya?) Insyaallah doakan ya," jelas dia.
Siti menegaskan program vaksinasi akan pertama kali diberlakukan kepada tenaga kesehatan dan aparat keamanan yang jadi garda terdepan. Fokus vaksinasi tenaga kesehatan akan dilakukan di daerah Jawa dan Bali.
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Kami akan fokus di Jawa dan Bali dulu. Mengingat kasus COVID-19 yang cukup tinggi di 7 provinsi di Jawa-Bali ini," tuturnya.
Sebelumnya, Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin Unpad, Dr. Sunaryati Sudigdoadi, mengatakan proses uji klinis tahap III masih berlangsung. Evaluasi terhadap para relawan baru dilakukan pada akhir Januari 2021.
ADVERTISEMENT
"Karena sebetulnya kan evaluasi itu dilihat pada relawan setelah mendapatkan dua kali vaksinasi itu akan dilihat pada setelah bulan keenam setelah vaksinasi yang pertama. Itu akan akan kita evaluasi di akhir Januari," ungkap Sunaryati.
Pemberian vaksin COVID-19 di Indonesia akan dilakukan dengan dua skema, yakni program dan mandiri atau berbayar.
Pemerintah menargetkan untuk vaksin program, jumlah sasaran penerima sekitar 32 juta orang dengan 73 juta dosis vaksin. Sementara untuk program mandiri, target jumlah orang yang akan divaksinasi berkisar 75 juta orang.
Infografik Alur Vaksinasi Corona di RI. Foto: kumparan
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten