Kasus PMK di Aceh Semakin Terkendali, Hewan Sakit Tersisa 10 Ekor

27 September 2022 14:20 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternak menunjukkan mulut sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di kandang karantina milik peternak di Desa Jeulekat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (25/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
zoom-in-whitePerbesar
Peternak menunjukkan mulut sapi yang terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di kandang karantina milik peternak di Desa Jeulekat, Lhokseumawe, Aceh, Rabu (25/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Aceh mengumumkan kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Aceh kini semakin membaik. Hewan ternak yang masih sakit hanya tersisa sebanyak sepuluh ekor.
ADVERTISEMENT
“Hingga Senin (26/9) siswa hewan sakit karena terpapar PMK di Aceh hanya 10 ekor lagi,” kata Kepala Disnak Provinsi Aceh Zalsufran, Selasa (27/9).
Zalsufran menyebutkan, ada pun sebaran hewan ternak yang masih sakit itu tersebar di Aceh Selatan 5 ekor, Aceh Barat 4 ekor, dan Aceh Besar 1 ekor.
“Alhamdulillah, kasus PMK di Aceh saat ini semakin terkendali,” ujarnya.
Sejak pertama kali PMK mewabah di Aceh, sebut Zalsufran, sebanyak 47.397 ekor sapi terkena penyakit tersebut. Dari jumlah itu, hewan yang mati berjumlah 306 ekor, potong paksa sebanyak 64 hewan, dan sembuh 47.017 hewan.
“Dari jumlah itu kasus terbanyak berada di Aceh Besar 12.200 ekor, Aceh Tamiang 9.020, Aceh Utara 8.212, Bireuen 3.109, Aceh Selatan 2,473, Aceh Barat 2.107, dan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten lainnya,” tutur Zalsufran.
ADVERTISEMENT
Kendati kasus PMK di Aceh sudah membaik, Zalsufran mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan jangan lengah.
"Kita berharap masyarakat tetap menjaga kebersihan kandang dan apabila ada gejala PMK segera laporkan ke petugas kesehatan," ungkapnya.