Kasus Limbah PT PPLI Diduga Bocor: Didemo Warga berujung Permintaan Maaf

21 Maret 2021 8:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melakukan mediasi dengan perwakilan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Warga melakukan mediasi dengan perwakilan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Massa mendatangi PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada Jumat (19/3) malam.
ADVERTISEMENT
Mereka protes lantaran dari pabrik itu tercium bau menyengat sejak Jumat pagi.
Salah seorang warga, Yulianti (42), yang rumahnya di Jalan Raya Kedep, yang jaraknya sekitar 4,7 kilometer dari tempat pengelolaan limbah itu bahkan mencium bau tak sedap seperti bangkai tikus.
Petugas keamanan melakukan penjagaan saat aksi protes warga di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/3/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
"Jadi mulai baunya sekitar jam 9 pagi. Karena enggak pada kuat bau akhirnya warga banyak ke sana mau demo," ujar Yulianti yang sempat ikut demo di depan kantor PPLI, Jumat (19/3).
Yulianti mengatakan, biasanya tidak pernah tercium bau seperti ini sejak dia tinggal bertahun-tahun sejak 1985.
Pada demo Jumat malam lalu, PT PPLI belum menyampaikan keterangan apa pun.
Warga melakukan mediasi dengan perwakilan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Nambo, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/3/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
Sehari kemudian, tepatnya Sabtu (20/3/2021) warga kembali menggelar protes di PT PPLI.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang mediasi saat ini di PPLI. Warga tetap menuntut agar perusahaan menghentikan, bertanggung jawab dengan bau yang membuat warga ada yang pusing, mual," kata Ketua RT, Acep RT 01 RW 01 Desa Nambo.
Warga lainnya, mengaku anak mereka nangis dan merasakan keluhan soal pernapasannya. Mereka menuntut PPLI menghentikan aktivitas pabrik.
Warga kembali datangi PT PPLI protes soal kebocoran limbah yang membuat pusing mual hingga sesak nafas. Foto: Dok. Istimewa
"Saya dari Desa Cikeas Udik, saya habis salat Isya anak saya sesak napas saya kira bau bangkai dan gas rumah bocor. Ternyata baunya dari PPLI makanya saya datang ke PPLI," kata Panjaitan, warga Desa Cikeas Udik.
Setelah didemo PT PPLI buka suara soal bau tak sedap yang sampai mengganggu penciuman warga sekitar dan membuat sesak napas.
Humas PT PPLI, Ahmad Farid, menyampaikan pihaknya tidak menemukan kebocoran. Namun sesuai dengan SOP perusahaan, pabrik tersebut akan berhenti beroperasi sampai menemukan penyebabnya.
ADVERTISEMENT
"Kami masih mencari tahu bagaimana aroma limbah tersebut sampai ke pemukiman warga, kami di dalam juga interview dengan KLH dan DLH Bogor," tuturnya kepada kumparan, Sabtu (20/3).
Selain berjanji mengusut penyebab bau, atas nama perusahaan Ahmad memohon maaf kepada warga sekitar.
"Sekali lagi saya mohon maaf karena memang saya sendiri merasakan kalau memang bau, memang menimbulkan muntah, mual karena memang baunya enggak enak. Kami siap bertanggung jawab," kata Ahmad.