Kasus DBD di Jabar Tembus 11 Ribu, Masyarakat Diimbau Waspada

21 Maret 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nyamuk DBD pada kulit manusia. Foto: AUUSanAKUL/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nyamuk DBD pada kulit manusia. Foto: AUUSanAKUL/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus demam berdarah di Jabar terus mengalami peningkatan. Data yang dihimpun sejak Januari 2024 oleh Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, kasus demam berdarah sudah berada pada angka 11.058 kasus. Dari angka tersebut, tercatat ada 96 kasus kematian.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, sudah menginstruksikan Dinas Kesehatan Pemprov Jabar untuk menyediakan obat dan menambah stok infus di Puskesmas.
"Kami minta ke puskesmas, ada (sediakan) obat DBD dan infus untuk ditambah," kata dia pada Kamis (21/3).
Di sisi lain, Bey juga mengingatkan masyarakat agar cepat tanggap dalam melihat gejala demam berdarah. Bagi orang tua, apabila anaknya sudah bergejala, maka alangkah lebih baik segera dibawa ke Puskesmas.
"Kita harus siap sedia dan kalau anak demam lebih dari satu hari bawa ke puskesmas agar dicek khusus DBD itu," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, Vini Adiani Dewi, mengatakan kasus demam berdarah akan mengalami peningkatan ketika memasuki musim pancaroba atau seiring dengan masa kembang biak nyamuk. Dia pun mewanti masyarakat agar waspada selama rentang bukan Januari hingga April.
ADVERTISEMENT
"DBD ini senang pada air bersih (menggenang), maka kapan paling banyak terjadinya genangan? Ketika terjadi perubahan, kalau musim panas kan langsung kering dan kalau musim hujan akan terbawa arus," ucap dia.
"Tapi kalau musim pancaroba, banyak air menggenang karena tidak langsung kering atau teralirkan. Jadi memang waspadanya Januari sampai April," lanjut dia.
Salah satu cara yang dapat dilakukan, menurut Vini, yakni dengan memperhatikan kebersihan lingkungan. Masyarakat harus terbiasa menerapkan langkah 3M atau menguras, menutup, dan mengubur.
"Kita harus waspada ya. Sekali lagi, DBD ini penyakit sepanjang tahun dan harus tetap waspada DBD," kata dia.