Karyoto soal Konvoi Modus Bagi Takjil di Jakpus: Energi Adik-adik Terlalu Besar
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua insiden kelompok remaja yang melakukan konvoi dengan niat tawuran bermodus bagi-bagi takjil dan mengibarkan bendera, terjadi di kawasan Kemayoran, dan Sudirman, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Kejadian ini mendapat perhatian Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto. Para remaja ini dianggap meresahkan masyarakat karena melakukannya di jalan arteri saat hendak berbuka.
Hal ini, kata Karyoto, bertentangan dengan komitmen Polri untuk zero incident, tak ada korban saat melayani masyarakat. Fenomena tawuran saat Sahur on the Road berubah menjadi Buka on the Road.
Lalu apa yang akan dilakukan Polda Metro Jaya agar fenomena ini tak semakin banyak terjadi?
"Fenomena tawuran sahur on the road sudah kita tekan, berubah menjadi buka on the road, ini juga menjadi pr kita bersama. Kami, TNI, Satpol PP, untuk membuat patroli-patroli skala sedang. Artinya ketika kita ketemu dengan yang melakukan pawai-pawai karena tidak menutup kemungkinan kemarin ada satu kejadian pawai juga tawuran," ujar Karyoto saat rapat lintas sektoral persiapan Operasi Ketupat Jaya di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/4).
ADVERTISEMENT
Karyoto mengatakan, energi para remaja ini banyak, seharusnya disalurkan ke hal yang bermanfaat.
"Adik-adik ini energinya terlalu besar ya, harusnya disalurkan, mau olahraga kan enggak mungkin kan. Nah, kita tahu mereka bukan sahur, sebenarnya hanya pawai-pawai menjelang buka dan menjelang sahur. Di sahur [sahur on the road] sudah bisa kita tekan, tapi menjelang buka ini kami akan upayakan patroli skala sedang untuk mengetahui secara langsung on the spot dan kalau bisa mengamankan mereka," jelas Karyoto.
Yang Melanggar Dibuat Laporan Polisi
Ada 49 orang remaja putra dan putri yang diamankan di Kemayoran, salah satu di antaranya membawa senjata tajam.
Karyoto mengatakan, bagi mereka yang memang berniat untuk tawuran akan ditindak tegas karena sudah mengandung unsur pidana.
ADVERTISEMENT
"Dan mereka yang betul-betul punya niat untuk tawuran akan kami tindak tegas. Yang pertama kami akan buat laporan polisi sebagai dasar dia melakukan sebuah pelanggaran. Kami akan buatkan laporan polisi bila melakukan suatu pelanggaran, mengeroyok bareng atau merusak dengan Pasal 170 maupun Pasal 406," jelas Karyoto.
Tak hanya itu, Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI untuk menghentikan pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada para pelaku.
"Dan kami juga akan koordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI untuk bisa memberikan tindakan tegas untuk menghentikan KJP yang bersangkutan. Ini mudah-mudahan didengar oleh adik-adik kita," ungkapnya.
Karyoto juga mengimbau pada orang tua untuk memperketat pengawasan terhadap kegiatan anak-anaknya.
"Orang-orang tua kita sehingga pengawasannya betul-betul lebih melekat kepada anak-anaknya. Apa lagi kalau betul-betul pidana sudah pasti catatan kepolisian akan tidak memberikan rekomendasi yang baik," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Live Update
Helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan di Varzeghan, Provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Hingga kini belum diketahui bagaimana kondisi Presiden Iran tersebut
Updated 20 Mei 2024, 9:57 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini