Karyawan Pabrik Wajan di Bantul yang Bunuh Bosnya Mengaku Diancam

31 Maret 2021 20:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang karyawan pabrik wajan di Bantul, Yogyakarta, ditangkap polisi diduga telah membunuh bosnya, Budiyantoro (38). Pria asal Samarinda, Kaltim, Nur Kholis (22), disebut memiliki hubungan kekerabatan dengan korban.
ADVERTISEMENT
Pelaku menjerat leher korban dengan kawat hingga mengakibatkan tewas pada Selasa (30/3). Ia mengaku menghabisi nyawa korban karena kerap dibully dan diancam dibunuh.
Polisi menduga motif ini datang karena korban merasa jengkel akibat pelaku kerap menggoda istri korban. Meski begitu, di hadapan awak media, pelaku mengaku mendapat ancaman pembunuhan dari korban.
"Diancamnya, kalau saya masih tinggal di Yogya saya mau dibunuh," kata Nur Kholis di Polres Bantul, tertunduk, Rabu (31/3).
Ia mengaku mempersiapkan kawat untuk berjaga-jaga. "Itu nggak saya rencanakan saya jaga-jaga. Kan dia mau membunuh saya. Jadi ke mana-mana saya jaga-jaga bawa kawat," ujarnya.
Terkait chatting dengan istri korban, Nur mengaku hanya membahas soal pekerjaan. Ia juga kerap melakukan panggilan video call dengan istri korban. "Sebetulmya tidak nggodain, cuma chatingan masalah kerjaan. Cuma korban banyak ngomong nggak bener fitnah. (Saya) sering ngechat videocall juga," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Chatting tersebut ia lakukan beberapa bulan belakangan ini. "Belum (jalan). Ya nggak ada rasa. Iya (istri korban)mau diajak video call. Biasanya malam. Nggak tahu (suaminya di rumah atau tidak)," kata Nur.
Konpers kasus pembunuhan di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan peristiwa pembunuhan ini berawal ketika korban mengajak naik mobilnya pada Selasa (30/3) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kurang lebih 200 meter dari rumah korban, pelaku menjerat leher korban dengan kawat dari kursi belakang. Mengetahui korban tewas, pelaku mengambil alih kemudi lalu melaju ke Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul dan membuang jasad ke selokan.
"Setelah meninggal jenazah dibawa putar-putar, untuk menghilangkan barang bukti. Dibuang di selokan," kata Ngadi.
Nur Kholis (22), pria di Bantul yang nekat bunuh bosnya. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Untuk menghilangkan jejak, pelaku juga membuang barang bukti dan senjata tajam yang dia bawa di daerah Godean, Kabupaten Sleman. Dia juga sempat membuang nomor polisi mobil, dan merusak kaca.
ADVERTISEMENT
"Dia rusak dan copot pelat agar terlihat seperti dirampok," ujarnya.
Mobil tak berplat nomor yang dicurigai mobil curian di Bantul. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Namun, ketika lari ke Kabupaten Kulon Progo dia diadang anggota Satreskrim Polres Kulon Progo yang sedang patroli. Musababnya, polisi curiga mobil yang melintas adalah curian lantaran tak bernomor polisi.
Dari situ, diketahui Nur Kholis baru saja menghabisi nyawa seseorang. Pada Rabu (31/3) pukul 06.11 WIB, jasad korban berhasil ditemukan di Selokan Selogedong, Argodadi Kecamatan Sedayu.