Kapolres Tuban soal Anak Buya Arrazy Tertembak: Murni Kecelakaan, Bukan Sengaja

23 Juni 2022 12:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi tertembaknya anak Buya Arrazy Hasyim di Tuban yang juga rumah mertua ulama kondang itu (Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi tertembaknya anak Buya Arrazy Hasyim di Tuban yang juga rumah mertua ulama kondang itu (Dok Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolres Tuban AKBP Darman mengatakan insiden tertembaknya anak kedua ustaz Arrazy Hasyim atau akrab disapa Buya Arrazy Hasyim, Hushaim Shah Wali Arrazy (3), murni merupakan kecelakaan.
ADVERTISEMENT
“Ini murni karena kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan. Kemudian kecelakaan itu terindikasi adanya letusan senjata,” kata Kapolres Tuban AKBP Darman, kepada wartawan, Kamis (23/6).
Hushaim meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dagu. “Luka di dagu dan dimakamkan di Tuban," ujar Darman.
Kejadian tersebut bermula ketika Buya Arrazy sedang berada di rumah mertuanya di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Saat di lokasi, pendiri lembaga kajian ilmu tasawuf Ribath Nouraniyah Hasyimiyah itu dikawal sejumlah anggota Patwal dari Polri.
Warga membawa jenazah anak Buya Arrazy Hasim saat hendak dimakamkan di Tuban, Kamis (23/5/2022). Foto: Dok. Istimewa
Buya Arrazy selain ke rumah mertuanya juga dalam rangka dakwah di sejumlah daerah di Jawa Timur.
Saat sedang beristirahat di rumah mertuanya, salah satu anggota pengawal Buya Arrazy berinisial M menunaikan ibadah salat Zuhur di masjid dekat rumah mertuanya yang juga masih di dalam kompleks.
Buya Arrazy Hasyim. Foto: Instagram/@buya_arrazy_hasyim
Kemudian dia menaruh senjatanya di tempat yang aman. Hingga saat ini, belum diketahui lokasi persis M menaruh senjatanya itu. Apakah di rak-rak sekitar atau di dekatnya saat salat.
ADVERTISEMENT
“Saudara M sedang salat. Kemudian, dia menaruh senjatanya di tempat yang aman,” ujar Darman.
Ketika ditinggal salat, senjata anggota pengawal itu dibuat mainan oleh kakak Hushaim yang masih berusia 5 tahun. Hingga akhirnya, senjata api itu meletus mengenai putra kedua dari Buya Arrazy hingga meninggal dunia.