Kapolda Sumut soal Ormas Minta THR: Jangan Maksa

3 April 2024 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam usai Apel Operasi Ketupat Toba di Polda Sumut pada Rabu (3/4). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam usai Apel Operasi Ketupat Toba di Polda Sumut pada Rabu (3/4). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam berbicara soal permasalahan yang kerap terjadi selama lebaran. Salah satunya adanya organisasi masyarakat (ormas) yang kerap bersikap premanisme dalam meminta tunjangan hari raya (THR).
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Agung mengimbau agar tak ada aksi premanisme meminta THR secara paksa kepada warga atau pihak tertentu.
“Ya imbauan kita semuanya, dinamika sosial kita ada masyarakat yang ingin bersedekah memberikan sesuatu berbagi kalau suasana Lebaran adalah baik,” kata Agung usai apel Operasi Ketupat Toba 2024 di Polda Sumut pada Rabu (3/4).
“Namun demikian pada masyarakat semua kita tak boleh memaksa sesuatu,” sambung dia.
Kata Agung, masyarakat, khususnya ormas juga harus bisa membedakan THR dan sedekah.
“Saya imbau kepada masyarakat untuk bisa menghargai satu lainnya terkait dengan pemberian THR atau sedekah itu sesuatu yang beda,” kata dia.
“THR ada aturan, kalau sedekah itu keikhlasan,” tuturnya.

Persiapan mudik Sumut

Dalam persiapan pengaman mudik kali ini, khususnya di Kota Medan, Agung juga mengimbau masyarakat menitipkan barang berharga hingga kendaraan di Polsek terdekat. Hal ini bisa dilakukan bila masyarakat meragukan keamanan di rumah yang ditinggal untuk mudik.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kodam Bukit I Barisan juga membuka pos penitipan kendaraan. Namun, koordinasi dengan Polsek setempat untuk pendataan akan tetap dilakukan.
Untuk wilayah Sumut, sebanyak 12.152 personel yang dikerahkan untuk mengamankan 60 titik rawan kemacetan. Adapun lokasi yang paling rawan adalah Kota Medan dengan 6 titik kemacetan. Kemudian disusul Kabupaten Karo dan Kabupaten Toba dengan masing-masing 5 titik rawan.