Kakek 70 Tahun di Wadas Jadi Miliarder, Tanah Seharga Rp 100 Juta Dibeli Rp 1 M

24 Mei 2022 9:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Wagiman, kakek berusia 70 tahun warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, mendadak menjadi miliarder. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wagiman, kakek berusia 70 tahun warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, mendadak menjadi miliarder. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wagiman, kakek berusia 70 tahun, warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendadak menjadi miliarder.
ADVERTISEMENT
Tanah miliknya seluas 1.300 meter yang seharusnya bernilai Rp 100 juta dihargai pemerintah Rp 1 miliar dalam ganti untung lahan kuwari untuk pembangunan Bendungan Bener.
Rasa bahagia tidak bisa disembunyikan dari raut wajah Wagiman saat didatangi rumahnya di Desa Wadas RT 1/RW 4. Dengan lugas ia menceritakan nasib baiknya itu, dengan sesekali tersenyum dan tertawa.
"Saya sangat senang karena belum pernah mendapat uang segitu. saya dapat satu miliar. Lahan saya itu seluas 1.300 meter," ucap kakek tersebut.
Pembagian uang ganti untung kepada 233 warga Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (27/4/2022). Foto: Dok. Istimewa
Menurutnya, lahannya itu kalau dijual secara normal hanya seharga Rp 100 juta. Namun, oleh pemerintah diberi UGR Rp 1 miliar.
"Paling maksimal diharga seratus juta, itu pun kadang tidak ada yang mau. Saya belum pernah megang uang sebanyak ini. Paling dua juta, itu pun kalau habis jual kambing," ungkapnya jujur sembari tertawa.
ADVERTISEMENT

Uang Dipakai Bangun dan Perbaiki Rumah

Wagiman, kakek berusia 70 tahun warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, mendadak menjadi miliarder. Foto: Dok. Istimewa
Uang yang sudah berada di rekening banknya itu rencananya akan dibuat membangun rumahnya secara total. Karena rumahnya saat ini masih berdinding kayu dan atapnya banyak yang bocor jika hujan.
"Nanti mau dibuat beli lahan sama dibagikan ke lima anak saya. Selain itu mau dibuat bangun rumah. Dari dulu ingin bangun rumah tapi tidak pernah punya uang. Rumah ini dibangun sejak 1985, kondisinya sudah rusak kalau hujan bocor. Saya tidak menyangka bisa membangun rumah. Rasanya marem (puas)," terang Wagiman bersyukur.

Warga Wadas Beli Mobil untuk Transportasi Pengajian Warga

Ganjar datang sendirian ke Wadas, warga kontra sambut dengan hangat. Foto: Dok. Istimewa
Rasa syukur juga dirasakan Busri, warga Desa Wadas lainnya. Ia bahkan memborong dua mobil, satu motor cross, satu unit rumah, dan lima bidang tanah setelah mendapat UGR Rp 3 miliar.
ADVERTISEMENT
"Saya dapat uang ganti rugi sebanyak Rp 3 miliar. Saya buat beli tanah lima bidang, satu rumah, dua mobil, dan motor trail. Saya tidak ada rasa kecewa saya pol seneng," jelasnya.
Satu mobil untuk keperluan keluarga, dan satunya lagi untuk membantu warga dalam kegiatan pengajian rutin tiap hari Rabu. Meski telah dibelikan sejumlah aset baru tersebut, Busri masih dapat menyisakan Rp 300 juta untuk ditabung.
"Kalau rumah yang baru lebih besar dibanding yang lama. Itu saya beli komplet dengan perabotnya. Uang gantinya masih sekitar Rp 300 juta," tandasnya.