Kabar Corona Dunia: Masjid Makkah Kembali Buka hingga Korupsi Menkes Zimbabwe

21 Juni 2020 9:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Masjidil Haram yang sepi saat malam Lailatul Qadar selama bulan suci Ramadan di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi (19/5).
 Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjidil Haram yang sepi saat malam Lailatul Qadar selama bulan suci Ramadan di Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi (19/5). Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Laju pertumbuhan infeksi virus corona di seluruh dunia tengah kencang. Sabtu (20/6), kasus harian secara global mencapai 174 ribu, menjadikan total infeksi mencapai 8,7 juta jiwa.
ADVERTISEMENT
Kini pusat penyebaran telah bergeser ke Benua Amerika. Brasil masih kedodoran membendung jumlah pasien positif yang telah menembus 1 juta kasus.
Meski kasus harian tengah melonjak, beberapa negara mulai mencoba melonggarkan pengetatan yang telah berlangsung lebih dari dua bulan.
Berikut kumparan merangkai cerita perjuangan melawan pandemi dari seluruh penjuru bumi:
Masjid di Seluruh Makkah Kembali Dibuka
Gerbang sterilisasi di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi Foto: SPA/Reuters
Arab Saudi akan kembali membuka masjid-masjid di Makkah pada Minggu (21/6) esok usai tiga bulan ditutup akibat pandemi virus corona. Terdapat sekitar 1.560 masjid di Makkah yang akan kembali dibuka.
Dilansir Saudi Gazette, Sabtu (20/6), cabang Kementerian Urusan Islam wilayah Makkah telah meminta masjid-masjid besar dan kecil untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan. Penerapan protokol kesehatan mulai dari menggunakan sajadah sekali pakai, menjaga jarak antar saf, dan jemaah wajib physical distancing.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini bukan berarti ibadah haji tetap diadakan untuk tahun. Padahal, masjid-masjid di luar Makkah sudah dibuka pada akhir Mei lalu dengan protokol kesehatan ketat.
Kasus Positif Corona di Brasil Tembus 1 Juta
Para aktivis dari LSM Brasil Rio de Paz menggali kuburan tiruan di Pantai Copacabana, Rio De Janeiro, Brasil, Kamis (11/6). Foto: Pilar Olivares/REUTERS
Brasil mencatat 54.771 kasus baru positif corona dalam 24 jam. Tambahan angka ini membuat kasus corona di Negeri Samba mencapai 1.038.568 orang, 49.090 di antaranya meninggal dunia dan 520.360 lainnya berhasil sembuh. Brasil masih menempati peringkat kedua setelah Amerika Serikat dengan kasus corona terbanyak.
Namun, kondisi ini tidak menggambarkan keadaan sesungguhnya. "Jumlah 1 juta itu jauh lebih sedikit daripada jumlah sebenarnya orang-orang yang telah terinfeksi, karena ada yang melaporkan kurang dari lima sampai 10 kali lipat," kata Alexandre Naime Barbosa, seorang profesor medis di Universitas Negeri São Paulo, dilansir AFP, Sabtu (20/6).
ADVERTISEMENT
Alarm dari WHO soal Cepatnya Penyebaran Virus
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Lonjakan angka kasus harian positif COVID-19 yang meningkat drastis terjadi sejak Kamis (19/6). Sebanyak 150 ribu orang di dunia terjangkit corona, dan hampir setengah dari mereka berada di benua Amerika.
Dua negara di Benua Amerika, yakni Brasil dan AS, jadi penyumbang kasus positif terbanyak. Brasil menjadi episentrum baru setelah Amerika Serikat, yakni 978.142 kasus positif dan 47.748 kematian. Adapun kasus dalam jumlah besar lainnya datang dari Asia Selatan dan Timur Tengah.
"Dunia berada dalam babak baru dan berbahaya," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam rapat virtual di Markas WHO, Jenewa, dilansir Reuters, Sabtu (20/6).
Swiss Izinkan Kerumunan Massa dengan Batas Maksimal 1000 Orang
Seorang wanita mengenakan masker saat berbelanja di Schilliger Garden Centre pada hari pertama pelonggaran lockdown di Gland, Swiss, Senin (27/4). Foto: REUTERS/Denis Balibouse
Mulai pekan depan, pemerintah Swiss mengizinkan warganya menggelar acara yang melibatkan kerumunan massa dihadiri maksimal 1.000 orang. Pemerintah Swiss mulai melonggarkan pembatasan setelah terjadi kurva penurunan virus corona.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, masyarakat tetap harus menerapkan physical distancing namun jaraknya dikurangi dari 2 meter menjadi 1,5 meter. "Kami, sekali lagi, menemukan kebebasan lama kami: bar dan restoran buka lagi, kami dapat berkumpul bersama," kata Presiden Swiss, Simonetta Sommaruga, dikutip dari AFP.
Menkes Zimbabwe Korupsi Dana Penanganan Corona
Menteri Kesehatan Zimbabwe, Obadiah Moyo Foto: Jekesai NJIKIZANA / AFP
Badan Antikorupsi menangkap Menteri Kesehatan Zimbabwe, Obadiah Moyo, atas dugaan korupsi pasokan bahan medis untuk penanganan virus corona.
Moyo diduga melakukan korupsi pengadaan alat untuk pengadaan COVID-19. "Kami mengonfirmasi bahwa menteri kesehatan dan kesejahteraan anak telah ditangkap dan ditahan di kantor polisi Rhodesville, Harare," kata juru bicara KPK Zimbabwe, John Makamure, kepada AFP.
Kejanggalan bermula dari tender. Perusahaan bernama Drax Consult SAGL yang diduga bergelut di bidang konsultan, malah mendapat orderan alat kesehatan dan obat. Baru dua bulan berdiri, Drax langsung mendapat tender dan dikontrak untuk memasok obat-obatan, alat tes, dan APD hingga 20 juta dolar AS. Kesepakatan itu diduga ditandatangani tanpa persetujuan hukum dari otoritas pendaftaran pengadaan alkes Zimbabwe.
ADVERTISEMENT
************
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.