Kabar Corona Dunia: India Perketat Lockdown hingga Thailand Pakai Vaksin Moderna

9 Mei 2021 6:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan yang mengenakan APD membawa kayu untuk mengkremasi jenazah pasien COVID-19 di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4). Foto: Adnan Abidi/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan yang mengenakan APD membawa kayu untuk mengkremasi jenazah pasien COVID-19 di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4). Foto: Adnan Abidi/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi corona di dunia masih belum terkendali sepenuhnya. Berdasarkan catatan Worldometers, kasus positif COVID-19 di dunia mencapai 158 juta pasien.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah itu, 3,29 juta orang di antaranya meninggal dan 135 juta pasien sembuh.
Masih meningkatnya kasus corona disebabkan lonjakan pasien di India. Sehingga Negeri Bollywood tersebut akan memperketat lockdown.
Sedangkan di Thailand, demi mempercepat vaksinasi, izin darurat pemakaian vaksin Moderna segera terbit.
Berikut kumparan rangkum kabar corona dunia yang terjadi belakangan ini:
Ilustrasi vaksin corona Sinopharm. Foto: Leonardo Fernandez Viloria/REUTERS
WHO menyetujui vaksin Sinopharm untuk penggunaan darurat dalam penanganan pandemi COVID-19, Jumat (7/5). Izin darurat tersebut membuat Sinopharm sebagai vaksin pertama asal China yang mengantongi izin WHO.
Izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm ini menambah deretan vaksin yang telah disetujui WHO. Sejauh ini, WHO telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin yang dibuat Pfizer-BioNTech, Moderna, Johnson dan Johnson, dan AstraZeneca yang diproduksi di di India dan Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
"Sore ini (waktu Eropa), WHO memberikan daftar penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Sinopharm (asal) Beijing, menjadikannya vaksin keenam yang menerima validasi WHO untuk keamanan, kemanjuran dan kualitas," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers, dikutip dari AFP, Sabtu (8/5).
Sejumlah vaksin lain sedang dalam proses menuju daftar penggunaan darurat WHO. Termasuk vaksin asal China lainnya, Sinovac, yang sudah digunakan di 22 negara dan teritorial.
Keputusan WHO untuk izin penggunaan darurat Sinovac diharapkan dalam beberapa hari ke depan.
Para ahli WHO mengatakan, telah meminta informasi tambahan dari Sinovac dan menunggu jawaban sebelum membuat rekomendasi.
Di belakang Sinovac, vaksin Sputnik V Rusia adalah yang terdepan dalam proses berikutnya.
Tetapi WHO masih menganalisis data, menerima informasi tambahan tentang berkas, dan melakukan inspeksi lokasi yang akan berakhir pada minggu pertama Juni.
Olimpiade Tokyo 2020. Foto: CHARLY TRIBALLEAU / AFP
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 yang meningkat di Jepang membuat warga meminta agar Olimpiade Tokyo kembali ditunda. Meski demikian, pejabat tinggi Olimpiade John Coates mengatakan tak melihat skenario pertunjukan olahraga empat tahunan itu kembali dibatalkan.
Coates yang juga ditunjuk oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebagai Ketua Komisi Koordinasi, yakin Olimpiade tetap berjalan sesuai rencana, setelah ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona.
"Tentu saja [Olimpiade] akan berjalan," kata Coates kepada wartawan setelah memimpin pertemuan umum tahunan Komite Olimpiade Australia di Sydney, Sabtu (8/5), dikutip dari Reuters.
"Perdana Menteri Jepang telah mengatakan hal itu kepada Presiden Amerika Serikat dua atau tiga minggu yang lalu. Dia terus mengatakan itu kepada IOC," lanjutnya.
Suasana di lokasi krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4). Foto: Adnan Abidi/Reuters
ADVERTISEMENT
Corona di India mencetak rekor angka kematian harian tertinggi dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Pada Sabtu (8/5), India melaporkan kematian sebanyak 4.187 jiwa, sehingga total pasien yang meninggal mencapai 240.000 jiwa.
Selain itu, kasus baru harian juga masih bertahan di atas 400 ribu, sehingga total kasus positif di negara tersebut mencapai 21,9 juta infeksi.
Dikutip dari Reuters, melihat tsunami kasus dan kematian yang belum juga mereda, berbagai negara bagian India memutuskan untuk memperketat kebijakan lockdown mereka.
Negara bagian Tamil Nadu salah satunya. Mereka akan melakukan transisi dari lockdown sebagian ke lockdown total per Senin (10/5) hingga dua pekan ke depan.
Negara bagian Karnataka, yang beribu kota Bengaluru, telah memperpanjang lockdown total mereka sejak Jumat (7/5).
ADVERTISEMENT
India sekarang belum menerapkan kebijakan lockdown nasional seperti yang dulu pernah diberlakukan pada gelombang pertama pandemi tahun lalu.
Tetapi, lebih dari setengah negara-negara bagian India telah memberlakukan penutupan total. Sisanya hanya menerapkan lockdown sebagian.
Ilustrasi vaksin corona Moderna. Foto: Mike Segar/REUTERS
Vaksinasi corona masih terus berjalan di Thailand. Pemerintah Thailand pun tengah menawarkan vaksin Moderna kepada sebagian besar penduduknya.
Upaya ini diluncurkan ketika pemerintah mendapatkan kritik dari publik karena lambatnya peluncuran vaksinasi gratis yang ditawarkan pemerintah. Saat ini vaksinasi memang sudah berjalan dan 1,73 juta suntikan sudah diberikan. Namun, jumlahnya kurang dari 1 persen populasi Thailand.
Dikutip dari Reuters, otoritas kesehatan masih belum memulai vaksinasi massal meskipun negara yang bergantung pada pariwisata itu tengah berjuang dengan gelombang ketiga infeksi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pemerintah berharap 61 juta suntikan vaksin AstraZeneca bisa diproduksi secara lokal mulai Juni. Namun, vaksinasi ini dan vaksin dari Moderna tidak akan ditawarkan secara gratis.
Moderna bulan lalu mengajukan pendaftaran vaksin di Thailand dan segera disetujui. Hal ini diungkapkan Kepala Organisasi Farmasi Pemerintah, Withwoon Danwiboon.
"Yang kami harapkan dari Moderna adalah komitmennya terhadap seberapa cepat mereka akan membawa vaksinnya," kata dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: