Jurnalis BBC Ditangkap dan Dipukul saat Liput Demo Tolak Lockdown di China

28 November 2022 13:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah demonstran memegang kertas putih saat menggelar unjuk rasa pembatasan COVID-19 di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah demonstran memegang kertas putih saat menggelar unjuk rasa pembatasan COVID-19 di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi kekerasan terhadap jurnalis terjadi di China. Seorang jurnalis BBC, Ed Lawrence, dilaporkan ditangkap otoritas China saat meliput demo menolak lockdown.
ADVERTISEMENT
Penangkapan bukan satu-satunya tindakan yang dilakukan aparat China demi menghalangi peliputan. Jurnalis BBC juga menerima tindak kekerasan.
"Dia ditahan selama beberapa jam sebelum dibebaskan. Saat ditangkap, dia dipukuli dan ditendang oleh polisi. Ini terjadi saat dia bekerja sebagai jurnalis terakreditasi," kata salah satu juru bicara BBC seperti dikutip dari Reuters.
Sejumlah demonstran memegang kertas putih saat menggelar unjuk rasa pembatasan COVID-19 di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
"Sangat mengkhawatirkan bahwa salah satu jurnalis kami diserang dengan cara ini saat menjalankan tugasnya," tambahnya.
Merespons hal tersebut, otoritas keamanan China berdalih bahwa penangkapan Lawrence merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah jurnalis tersebut terkena COVID-19. Namun, pihak BBC menganggap pernyataan ini tidak kredibel.
"Kami tidak memiliki penjelasan resmi atau permintaan maaf dari pihak berwenang China, di luar klaim oleh pejabat yang kemudian membebaskannya bahwa mereka telah menangkapnya untuk kebaikannya sendiri jika dia tertular COVID-19 dari kerumunan," tambah juru bicara tersebut.
ADVERTISEMENT
AFP melaporkan sebuah video yang tersebar di media sosial menunjukkan juru kamera BBC Edward Lawrence tergeletak di tanah setelah dirinya mengalami penganiayaan oleh sejumlah petugas keamanan.
Di video lainnya, Lawrence terlihat dibawa pergi sambil diborgol. Ia berupaya meneriaki seseorang yang dikenalnya untuk meminta bantuan menelepon konsulat.
Aksi protes meletus di seluruh China sepanjang akhir pekan, termasuk di Shanghai. Mereka mengkritik kebijakan nol-COVID yang sangat ketat hingga menyulitkan warga.
Kemarahan masyarakat di Shanghai juga dipicu oleh kebakaran di sebuah blok apartemen di Urumqi, ibukota wilayah paling barat Xinjiang.
Kebakaran tersebut memakan 10 korban jiwa, dan melukai sembilan orang lainnya pada pekan lalu. Banyak pihak menduga banyaknya korban jiwa dalam kebakaran diakibatkan kebijakan lockdown yang menyebabkan orang tidak bisa melarikan diri dari api.
ADVERTISEMENT
Penulis: Thalitha Yuristiana.