Jubir Wapres soal Menkeu Diminta Dicopot: Anggaran yang Dipotong Tak Cuma MPR

3 Desember 2021 22:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi, di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi, di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pimpinan MPR RI Fadel Muhammad mendapat sorotan karena meminta Presiden Jokowi memecat Menteri Keuangan Sri Mulyani. Persoalan tersebut bermula dari langkah Sri Mulyani yang memutuskan untuk memangkas anggaran MPR.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sri Mulyani juga dinilai tak menghormati MPR karena 2 kali tidak hadir saat diundang rapat membahas anggaran MPR.
Menanggapi hal itu, Juru bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, mengatakan pendapat Fadel sah-sah saja. Namun Masduki menegaskan bahwa pengurangan anggaran di masa pandemi ini tak hanya dialami oleh MPR RI saja.
Masduki mengatakan, pandemi COVID-19 memaksa pemerintah untuk melakukan refocusing anggaran di seluruh kementerian dan lembaga yang ada.
"Ya itu kan Pak Fadel ya. Pak Fadel punya hak berbicara di negara demokrasi," ujar Masduki saat ditemui di Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (3/12).
"Tapi saya kira alasan yang dikemukakan bu Sri Mulyani itu cukup rasional kenapa dia tidak hadir, kalau dia melakukan pemotongan kan tidak hanya Pak Fadel yang anggarannya dipotong di MPR. Semuanya dipotong untuk refocusing," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad saat silaturahmi ke pimpinan MUI, Selasa (3/12). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Diketahui, anggaran MPR pada 2018 mencapai Rp 1 triliun. Namun, anggaran itu secara berangsur-angsur dipangkas oleh Sri Mulyani hingga saat ni mencapai Rp 660 miliar.
Terkait pemangkasan, Sri Mulyani telah menjelaskan bahwa hal itu dilakukan karena adanya lonjakan kasus COVID-19. Anggaran difokuskan membantu rakyat miskin dengan meningkatkan bansos, membantu subsidi upah para pekerja dan membantu UMKM.
Soal desakan Fadel untuk me-reshuffle Sri Mulyani dari jabatannya, Masduki pun merasa hal itu tak tepat untuk disampaikan saat ini. Terlebih dalam melakukan reshuffle, Presiden Jokowi patut mempertimbangkan banyak hal sebelum akhirnya mengganti menterinya.
"Jadi saya kira, apalagi kita tahulah cara presiden untuk reshuffle kabinet dan segala macam kan sangat-sangat... banyak orang mengharapkan terjadi reshuffle kabinet sampe sekarang tidak ada reshuffle kabinet," ucap Masduki.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, posisi Sri Mulyani juga dinilai oleh Masduki menjadi tulang punggung Kementerian Keuangan. Menurutnya, hal itu menjadi alasan kuat bagi Presiden Jokowi untuk tidak mencopot Sri Mulyani dari jabatannya.
"Apalagi bu Sri Mulyani yang selama ini jadi tulang punggung di kementerian keuangan. Saya kira itu ya kita tidak ingin melarang orang untuk berbicara apa pun tapi apakah cukup rasional permintaan itu atau tidak kan teman-teman ngerti sendirilah ya," pungkasnya.