Jokowi: Saya Khawatir Banyak Kasus Bullying, Kekerasan, Pelecehan di Sekolah

2 Maret 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Kalimantan Timur, Kamis (29/2/2024). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyoroti banyaknya kasus bullying, kekerasan, hingga pelecehan yang terjadi di sekolah.
ADVERTISEMENT
Jokowi menyampaikan itu di Pembukaan Kongres XXIII PGRI di Jakarta, Sabtu (2/2).
Awalnya, Jokowi berterima kasih kepada para guru yang terus membekali para siswa dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti.
Jokowi menuturkan, lingkungan sekolah yang aman, nyaman, amat sangat penting untuk mencetak siswa-siswa unggul.
"Sekali lagi, amat sangat penting, karena saya betul-betul khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan, yang bahkan ada yang memakan korban jiwa," ujar Jokowi.
Jokowi melanjutkan, "Ini tidak boleh terjadi lagi. Sekolah harus menjadi safe house, harus menjadi rumah yang aman bagi siswa-siswa kita untuk belajar, untuk bertanya, untuk berkreasi, untuk bermain, untuk bersosialisasi."
"Jangan sampai ada siswa yang takut-ketakutan di sekolah, jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi menaruh harapan besar pada guru-guru untuk menjadi ujung tombak menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, menciptakan lingkungan sekolah yang aman. "Bagi anak-anak kita," katanya.
"Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak-anak kita utamanya para korban jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi tapi diselesaikan," kata Jokowi.
Jokowi menuturkan, "Biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi, melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki."