Jokowi Panggil Menko PMK, Bahas Gudang Pangan di Sinak dan Agundugume

30 April 2024 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendi (kiri) dan Menhan Prabowo Subianto (kedua kiri), Kamis (24/11/2022).  Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendi (kiri) dan Menhan Prabowo Subianto (kedua kiri), Kamis (24/11/2022). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi pagi ini memanggil Menko PMK Muhadjir Effendy untuk membahas sejumlah hal, di antaranya pembangunan gudang pangan di Distrik Sinak dan Agundugume, Papua, untuk mengatasi kelaparan dan kekurangan bahan pangan di sana.
ADVERTISEMENT
"Sehingga nanti tidak lagi setiap tahun menjadi urusan kita. Perkembangannya sudah bagus," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/4).
Muhadjir mengungkapkan, gudang pangan dibangun di Distrik Agandugume karena ketika peristiwa kelaparan melanda pada tahun lalu, stok pangan tidak bisa langsung diantar ke sana karena membutuhkan perjalanan darat dua hari semalam, dan jika lewat udara hanya bisa sampai Distrik Sinak.
"Mereka itu harus ambil bahan pangan ini dari distriknya ke Sinak itu dua hari satu malam berjalan kaki. Karena itu nanti akan kita bangun akses jalan dari Sinak ke tiga distrik ini sehingga nanti kalau gudangnya itu kita tempatkan di Sinak nanti kalau jalannya sudah lancar itu bisa tidak perlu berhari-hari mungkin beberapa jam saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Muhadjir Effendy dan Jokowi. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Soal anggaran, Muhadjir memprediksi akan membutuhkan biaya yang tinggi karena biaya material untuk diantar ke wilayah pegunungan cukup mahal. Untuk pembangunannya, lanjut Muhadjir, akan dibantu oleh personel TNI dan masyarakat sekitar.
"Kapasitasnya bisa kalau umbi-umbian itu bisa 100 ton, karena makanan pokok di sana itu, kan, umbi-umbian. Misalnya ketela rambat itu, kan, bisa tahan lama bisa 6 bulan tidak busuk, kalau ketela pohon itu memang gampang busuk," tuturnya.
Jokowi, kata Muhadjir, memerintahkan agar pangan yang akan disimpan di gudang haruslah pangan atau makanan lokal.
"Jangan diubah pola makan mereka karena itu dengan adanya gudang ini kita upayakan nanti umbi-umbian yang tahan lama itu itu bisa ditampung dulu baik itu dari hasil panen mereka maupun dari luar, sehingga nanti kalau pada saat menghadapi musim krisis pangan karena di sana ada siklus yaitu di mana tanaman menjadi busuk itu bisa diatasi dengan ketersediaan pangan dari gudang ini," kata Muhadjir.
ADVERTISEMENT