Jokowi Minta Developer Tol Sediakan Minimal 10 Lokasi Rest Area untuk Pemudik

24 Mei 2022 16:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pos Pengamanan Mudik Cikaledong, Nagreg, Jawa Barat, Minggu (1/5). 
 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Pos Pengamanan Mudik Cikaledong, Nagreg, Jawa Barat, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para developer jalan tol untuk dapat menyediakan setidaknya 10 lokasi rest area bagi para pengguna jalan.
ADVERTISEMENT
Permintaan itu menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, disampaikan Jokowi menyusul kapasitas rest area yang masih menjadi masalah utama saat mudik lebaran tahun ini.
Tak hanya soal jumlah, Budi pun berharap rest area yang disediakan pihak developer itu juga baik secara kualitas. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan dari setiap pengguna jalan.
"Pak Presiden juga mencatat itu bagian yang harus dievaluasi. Oleh karenanya secara detail kita akan minta pada developer untuk menyediakan paling tidak 10 rest area dengan suatu kualifikasi kuantitas dan kualitas yang lebih baik dari sekarang. Katakan kalau sekarang inlet dan onlet itu tidak dengan suatu alur yang baik, kita harus perbaiki," ujar Budi dalam keterangannya secara daring di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/5).
Suasan di rest area Km 207 Cirebon. Foto: Dok. Tedy
Meski begitu, Budi memaklumi bahwa penyediaan rest area dalam jumlah yang mumpuni jelas tak akan memberikan kepastian keuntungan singkat bagi para developer. Oleh karena itu, pemerintah pun berencana memberikan kesempatan kepada para swasta yang ingin berinvestasi di 10 titik rest area tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau developer tidak mau kita bisa berikan kepada swasta untuk invest di situ, 10 hektar 10 titik rest area itu 100 hektar yang tidak banyak dan itu sangat menolong karena di situlah tempat saudara-saudara kita untuk melakukan istirahat," ucap Budi.
Tol sepanjang Jakarta hingga Semarang, kata Budi, dapat menjadi permulaan yang baik untuk membangun sejumlah rest area yang mumpuni secara kualitas. Masukan itu disampaikan Budi karena ia menyebut masih banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan pihak developer atau swasta untuk membangun rest area.
Foto udara sejumlah mobil antre mengisi bahan bakar saat arus mudik H-5 Lebaran di Rest Area Fungsional KM 338 A Tol Trans Jawa di Pegandon, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (27/4/2022). Foto: Harviyan Perdana Putra/ANTARA FOTO
"Tentang titik-titik rest area kami usulkan yang dari Jakarta sampai ke Semarang dulu karena kalau yang di sana tidak ada hal tertentu yang masalah. Jadi kami perhatikan pada saat kami melaju ke Semarang atau dari Semarang ke sini kelihatan sekali masih banyak tanah-tanah kosong," ungkap Budi.
ADVERTISEMENT
"Kalau itu dilakukan pembebasan pasti memberikan keuntungan bagi developer itu nanti akan menjadi satu properti yang menguntungkan secara integrated terhadap jalan tol," lanjut dia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri) berbincang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan pengamanan mudik Lebaran 2022 di Rest Area KM 57, Karawang, Jawa Barat, Selasa (26/4/2022). Foto: M Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Karenanya, ia menganggap pembangunan rest area ini nantinya tak hanya menghadirkan manfaat bagi para pengguna jalan tetapi juga dapat menjadi sarana investasi yang nilainya mungkin akan bertumbuh tiap tahunnya.
"Sebenarnya kalau kita bicara tentang properti, usaha properti maka tol tidak bisa dipisahkan dengan rest area yang di situ ada daerah-daerah komersialnya. Itu adalah satu ruang bisnis yang memungkinkan mereka mendapatkan upside atau kenaikan harga pada saat tertentu tapi juga memberikan layanan pada masyarakat," kata Budi.
"Sehingga masyarakat datang katakanlah ke daerah Cirebon bisa ke Cirebon tapi ada rest area yang juga mencerminkan karakter Cirebon. Brebes, kemudian Tegal, dan sebagainya jadi ini kami sampaikan dan Pak Presiden juga sampaikan tadi bahwa ini menjadi concern," pungkasnya.
ADVERTISEMENT