Jokowi Kunker ke Filipina, Vietnam, dan Brunei, Akan Bahas Investasi-Perdagangan

9 Januari 2024 16:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Bengkulu guna melakukan kunjungan kerja pada Rabu, 19 Juli 2023.  Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Bengkulu guna melakukan kunjungan kerja pada Rabu, 19 Juli 2023. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas hari ini melakukan kunjungan kerja ke 3 negara ASEAN yang berlangsung hingga 14 Januari 2023. Ketiga negara tersebut yakni Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam.
ADVERTISEMENT
"Kunjungan terakhir saya ke ketiga negara ini sudah lebih dari 5 tahun yang lalu dan sudah dikunjungi oleh beliau-beliau ke Indonesia mungkin tidak sekali, dua kali, tiga kali bahkan mungkin 5 kali, baik perdana menteri maupun presidennya," kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (9/1).
Untuk kunjungan di Filipina, Jokowi mengatakan kedua negara tahun ini akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik.
"Dan Filipina merupakan mitra penting Indonesia, juga produk alutsista Indonesia banyak yang dibeli oleh Filipina serta investasi Indonesia di Filipina juga cukup signifikan," ungkapnya.
Selanjutnya, Jokowi mengatakan Vietnam adalah salah satu mitra strategis perdagangan Indonesia.
"Yang pencapaian target perdagangannya juga semakin tahun semakin baik sehingga kita ingin membicarakan target pencapaian untuk perdagangan yang lebih baik lagi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk kunjungannya di Brunei Darussalam, Jokowi mengatakan diundang untuk menghadiri pernikahan Pangeran Mateen.
"Karena ada undangan dari Sultan Hassanal Bolkiah untuk perkawinan anaknya Pangeran Mateen, sehingga ini juga adalah kunjungan khusus ke Brunei Darussalam, selain juga ada pertemuan dengan pengusaha-pengusaha Brunei agar investasi di Indonesia," pungkasnya.