Jokowi: Kuartal III Harus Bangkit Agar Tak Jatuh ke Jurang Resesi

8 Agustus 2020 13:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi tinjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di sarana publik, Jakarta. Foto: Dok. Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi tinjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di sarana publik, Jakarta. Foto: Dok. Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi berbicara soal pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam sambutannya di acara Kongres Luar Biasa Partai Gerindra. Ia menyinggung pertumbuhan ekonomi nasional selama kuartal II tahun 2020 yang mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen.
ADVERTISEMENT
Jokowi ingin agar pertumbuhan ekonomi kuartal III harus ada perbaikan meski pandemi virus corona masih terjadi. Ia mengajak semua pihak untuk kembali bangkit dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi persoalan ini. Sehingga terhindar dari ancaman resesi.
"Kita tidak boleh menyerah. Kita harus betul-betul upaya di kuartal ke III. Kita harus bangkit, kita bisa reborn, sehingga kita tidak jatuh ke jurang resesi," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Kongres Luar Biasa Partai Gerindra yang digelar di Hambalang, Jawa Barat, Sabtu (8/8).
Ilustrasi Partai Gerindra Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Dia mengajak pada seluruh kader Gerindra khususnya yang juga menjabat sebagai kepala daerah agar bisa mengatasi persoalan ini. Dia menyebut kesehatan dan keselamatan rakyat harus jadi prioritas dalam menangani pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
"Karena itu saya mengajak seluruh kader Partai Gerindra di mana pun berada, baik yang sekarang menjadi kepala daerah maupun legislatif, untuk tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan rakyat menjadi prioritas. Penyebaran COVID harus mampu kita kendalikan," lanjutnya.
Sebelumnya, dalam ratas bersama para menterinya, Jokowi yang sudah mendapatkan informasi tersebut menilai sektor yang paling terpukul akibat minusnya pertumbuhan ekonomi yaitu pariwisata dan transportasi. Hal itu akibat pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak Maret lalu.
"Kemarin BPS merilis pertumbuhan kita di kuartal kedua jatuh berada di angka minus 5,32 dan saya melihat sektor yang terdampak, terkontraksi sangat dalam yaitu di sektor pariwisata dan sektor penerbangan," kata Jokowi di ratas tentang Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata, Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (6/8).
ADVERTISEMENT
"Angka yang saya peroleh di triwulan ke-2, 2020, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu dan ini turun 81 persen untuk quarter to quarter dan turun 87 persen untuk year on year, ini memang turunnya, terkontraksi sangat dalam," lanjutnya.
Kendati demikian, dia menilai persoalan tersebut seharusnya dijadikan kesempatan untuk melakukan sejumlah upaya perbaikan. Salah satunya dengan transformasi kedua bidang yang cukup terdampak tersebut.