Joe Biden Pakai Pidato Kenegaraan untuk Serang Trump, Sebut AS Dalam Bahaya

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraan ketiganya di House Chamber of the US Capitol di Washington, DC, AS, 07 Maret 2024. Foto: SHAWN THEW/Pool via REUTERS

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerang rivalnya Donald Trump pada pidato kenegaraan Kamis (7/3). Dia menyebut demokrasi AS sedang dalam bahaya.

Memulai pidato kenegaraan di depan anggota Kongres AS yang terdiri dari DPR dan Senat, Biden menginginkan agar rakyat mau pun wakil rakyat sadar atas bahaya besar yang mengancam demokrasi.

“Sejak era Presiden (Abraham) Lincoln dan Perang Saudara, kebebasan dan demokrasi tidak pernah diserang dari dalam negeri seperti yang terjadi saat ini,” ucap Biden seperti dikutip dari AFP.

Usai itu Biden langsung mengarahkan sindirannya kepada Trump yang kemungkinan besar akan kembali dihadapinya pada pemilu AS November mendatang. Dia menuduh politikus Partai Republik tersebut tunduk terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ia kemudian berjanji, bahwa dirinya dan Partai Demokrat tidak akan pernah tunduk terhadap Putin.

Pada pidato kenegaraan itu Biden tidak menyebut nama Trump secara langsung. Dia hanya menyebut Trump sebagai pendahulunya atau mantan presiden dari Partai Republik.

Jelang pemilu Biden berupaya keras mendulang dukungan penuh dari Partai Demokrat. Sebab, survei terakhir menunjukkan Trump unggul tipis atas Biden.

Akan tetapi pencalonan Trump pada pemilu 2024 AS terancam akibat berbagai dakwaan pidana. Beberapa di antaranya upaya membatalkan hasil pemilu 2020 sampai penolakan mengembalikan dokumen rahasia negara.

Jelang pidato kenegaraan Trump juga menyerang Biden. Ia menuduh Biden menyebabkan kehancuran di AS selama tiga tahun memerintah akibat membanjirinya migran yang melintas dari Meksiko.

“Sudah waktunya memberi tahu Joe Biden si pembohong, kau dipecat,” kata Trump.