JK soal Capres 2024: Ada yang Terbaik Tak Punya Partai, Punya Partai Tak Terbaik

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla saat kick off penggalangan dana seribu masker untuk Indonesia di Kantor PMI Pusat, Jakarta, Selasa (25/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menilai saat ini adalah momen 'romantis' para parpol dan capres saling mencari jodoh jelang 2024. Menurutnya, banyak parpol yang saat ini belum punya bakal capres terbaik, sementara sejumlah bakal capres belum memiliki parpol untuk maju di Pilpres 2024.

"Kita masuk tahun romantika pemilihan, hubungan silaturahim, menerima banyak tamu, pembicaraannya penting. Itulah pentingnya partai menengah. Karena itu kita ingin lihat ke depan bagaimana yang terbaik? Ada yang terbaik punya partai, punya partai tapi tidak terbaik," kata JK dalam seminar dalam rangkaian Rakernas NasDem di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (16/6).

Lebih lanjut, ia berharap para parpol dan capres nantinya bisa mendapat titik temu untuk maju di Pilpres 2024 guna menciptakan Indonesia yang adil dan makmur. Baik dari keadilan dan kemakmuran politik, ekonomi, hingga teknologi.

DPW ajukan nama capres 2024 di rapat pleno Rakernas NasDem, kamis (16/6/2022). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan

JK mengingatkan selama 70 tahun Indonesia merdeka, terjadi konflik besar 15 kali. Ia menyebut, 11 kali di antaranya terjadi karena ketidakadilan.

Sehingga, ia menegaskan keadilan harus menjadi tujuan semua parpol dan capres yang nantinya berjodoh.

"Pimpin bangsa harus ngerti masalah kita, keadilan, ekonomi, majukan bangsa, juga teknologi. Tanpa itu kita ketinggalan. Lalu masalah krisis dunia. Itu yang harus jadi bagian ke depan," ujar JK.

"Mudah-mudahan rakernas [NasDem] dapat beri solusi sehingga kita dapat pemimpin baik dari pengetahuan, pengalaman, kemampuan ciptakan negara adil dan makmur," pungkasnya.