JK soal Anggaran Negara Bocor: Bocor, Tapi Tidak Berlebihan

8 Februari 2019 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan 10 Truk Tangki Air Bersih dari PT Astra Internasional Tbk kepada PMI, Jumat (8/2). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan 10 Truk Tangki Air Bersih dari PT Astra Internasional Tbk kepada PMI, Jumat (8/2). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wapres Jusuf Kalla (JK) tak menampik jika ada anggaran negara yang bocor karena maraknya kasus korupsi yang dilakukan pejabat negara. Namun, ia menyebut jumlahnya tidak sampai 25 persen seperti yang disebut capres Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
"Ya tentu (bocor). Kalau tidak bocor, kenapa banyak aparat pemerintah yang ditangkap. Pasti bocor, tapi tidak berlebihan seperti itu," kata JK di Kantor PMI, Jakarta, Jumat (8/2).
"Itu ternyata banyak masuk KPK kan, tapi tidak semua, jangan disamaratakan. Ada (pejabat negara) yang bersih, ada yang enggak, tidak semua. Tidak benar itu diratakan 25 persen," imbuhnya.
Jusuf Kalla Foto: Prima Gerhard S/kumparan
Menurut JK, para pejabat negara hanya berani mengorupsi 7-15 persen dari anggaran yang ada. Sehingga, tidak benar jika anggaran bocor yang keluar karena kasus korupsi mencapai 25 persen.
"Bahwa kasus-kasus yang kita lihat itu orang minta bahagian 7 persen, ada 10 persen. Tidak ada yang minta 25 persen. Yang paling nakal kira-kira 15 (persen). Yang masuk pengadilan ya, saya enggak tahu yang lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
JK kemudian menyinggung jumlah pejabat negara di Indonesia yang ditangkap karena kasus korupsi. Menurutnya, para pejabat itu adalah seorang pemberani karena nekad korupsi meski tahu konsekuensinya akan diproses secara hukum oleh aparat.
"Menteri aja 9, bupati 120, gubernur 19, ada negara seperti enggak? Coba tunjukan satu negara yang anggota DPR-nya ada 40 ditangkap, yang kepala daerahnya 100 lebih, yang menterinya 9. Jadi memang ada korupsi, tapi kita tegakkan juga sangat keras," pungkasnya.
Prabowo Subianto. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Capres Prabowo Subianto sebelumnya menyebut ada 25 persen anggaran negara yang bocor, salah satunya karena penggelembungan proyek. Menurutnya, kebocoran itu dipicu perilaku korupsi terhadap proyek-proyek yang nilainya digelembungkan. Padahal, kata dia, kebocoran 25 persen dari anggaran negara itu jika digunakan dengan baik bisa untuk membangun 200 pabrik bagi produk-produk Indonesia. "Kalau anggaran kita sudah mendekati Rp 2.020 triliun, 25 persen bocor, artinya 50 miliar dolar AS hilang. Artinya hampir Rp 500 triliun yang bocor. Bayangkan dengan yang hilang ini kalau kita pakai untuk kesejahteraan dan perekonomian kita, apa yang bisa kita buat, saudara-saudara," kata Prabowo saat menghadiri HUT ke-20 KSPI di Sports Mall Gading, Jakarta Utara, Kamis (7/2).
ADVERTISEMENT