Jenazah Serma Rama Wahyudi Akan Diautopsi di Uganda, Diterbangkan ke RI 1 Juli

26 Juni 2020 23:30 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI yang gugur dalam tugas Misi perdamaian PBB di Kongo. Foto: Puspen TNI
zoom-in-whitePerbesar
Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI yang gugur dalam tugas Misi perdamaian PBB di Kongo. Foto: Puspen TNI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenazah Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI yang gugur di Kongo saat menjadi pasukan perdamaian PBB (peacekeeper), saat ini dalam proses pemeriksaan COVID-19 untuk diterbangkan ke Rumah Sakit PBB di Uganda.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan resmi Puspen TNI, Jumat (26/6), jenazah Serma Rama akan diautopsi dan menjalani proses administrasi di RS PBB di Uganda. Setelah autopsi, jenazah Serma Rama akan diterbangkan ke Indonesia pada 1 Juli menggunakan pesawat Qatar Air atau Ethiopia Air.
Diperkirakan jenazah tiba di Tanah Air pada 2 Juli. Menurut rencana jenazah dimakamkan di Pekanbaru, sesuai permintaan pihak keluarga.
Evakuasi prajurit TNI yang terluka oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika. Foto: Puspen TNI

Detik-detik Serangan

Serma Rama gugur dalam misi PBB usai diserang kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, pada 22 Juni. Komandan PMPP TNI, Mayjen TNI Victor H. Simatupang, menjelaskan kronologi gugurnya Serma Rama.
Awalnya, satu tim dari Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/MONUSCO yang berjumlah 12 orang di bawah pimpinan Serma Rama berangkat dengan menggunakan kendaraan Prime Over Nissan, Tangki Air, Dumptruck ke daerah Halulu dalam rangka melaksanakan tugas pergeseran pasukan, dukungan logistik, dan perbaikan alat berat.
ADVERTISEMENT
“Tim tersebut dikawal oleh dua APC Malawi Batalyon dengan melaksanakan konvoi selama tiga jam perjalanan hingga sampai tujuan dengan selamat,” kata Victor dalam keterangan resmi Puspen TNI.
Lokasi serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika. Foto: Puspen TNI
Usai melaksanakan tugas, dalam perjalanan kembali ke Central Operation Base (COB) di Mavivi, sekitar pukul 15.45 waktu setempat terjadi pengadangan yang disertai hujan tembakan ke arah konvoi kendaraan.
Serangan mendadak tersebut mengakibatkan Serma Rama Wahyudi mengalami luka tembak di bagian dada dan perut, sedangkan pengemudi kendaraan Pratu M. Syafii Makbul mengalami luka sobek akibat serpihan tembakan dan pecahan kaca.
“Sementara itu, para prajurit TNI lainnya bersama dua personel Malawi Batalyon berhasil menyelamatkan diri dengan belari ke dalam kendaraan pengawal APC,” jelas Victor.
ADVERTISEMENT
Setelah bergabung, jumlah personel yang ada ternyata kurang satu yaitu Serma Rama. Selanjutnya tim TNI bersama Malawi Batalyon kembali untuk menjemput Serma Rama. Dalam waktu 10 menit tim berhasil mengevakuasi korban yang ditemukan dalam kondisi tertembak tidak sadarkan diri.
“Sedangkan senjata dan perlengkapan lainnya berhasil dibawa lari oleh milisi yang diduga Allied Democratic Forces (ADF), milisi bersenjata dari Uganda yang masuk ke wilayah Kongo,” ungkap Victor.
Evakuasi prajurit TNI yang terluka oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika. Foto: Puspen TNI
Sementara itu, Kapuspen TNI, Mayjen Sisriadi, menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga almarhum Serma Rama. Ke depan, hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk penugasan berikutnya khususnya dalam hal pengamanan.
Sisriadi juga menjelaskan prajurit TNI yang gugur di medan tugas akan mendapat hak-haknya berupa Asabri maupun santunan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2010.
ADVERTISEMENT
Di samping itu juga akan mendapat santunan dari PBB yang dinilai dari hasil investigasi. Jika dinyatakan bukan kesalahan yang bersangkutan, setiap prajurit peacekeeper yang gugur dalam tugas mendapat bantuan dari PBB.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.