Isu Peserta Miss Universe Diminta Foto Bugil, Bila Terbukti, Melanggar Hukum

Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi. Foto: Komnas Perempuan

Komnas Perempuan menyoroti isu yang berkembang terkait Kontes kecantikan Miss Universe Indonesia 2023. Ajang ini disambar isu dugaan pornografi.

Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah menilai, pihak penyelenggara harus mengklarifikasi dengan tegas. Apakah betul melakukan metode body check dengan difoto telanjang (bugil).

"Terhadap informasi adanya pengambilan foto telanjang sebagai bagian dari penilaian Miss Universe Indonesia, sebaiknya PT Capella Swastika Karya (PT CSK) memberikan klarifikasi tertulis secara resmi terkait hal ini. Apakah benar metode body check dengan meminta telanjang dan difoto?" kata Siti Aminah melalui pesan singkat, Senin (7/8).

" Jika ada penilaian untuk melihat seluruh tubuh perempuan, urgensinya dan pengaruhnya apa terhadap penilaian kandidat untuk terpilih menjadi Miss Universe Indonesia?" sambungnya.

Ia juga meminta PT CSK menjelaskan, apakah seluruh peserta diinformasikan dan memberikan persetujuannya untuk difoto secara telanjang?

"Dan jika benar ada foto telanjang apakah PT CSK memiliki mekanisme pencegahan agar tidak digunakan untuk kepentingan lain dan mitigasinya? Ini penting, karena bisa saja di masa depan, foto-foto itu “dimunculkan” untuk menjatuhkan para kandidat Miss Universe Indonesia itu," jelasnya.

"Saya pikir hal tersebut harus diklarifikasi, mengingat ajang ini disaksikan oleh banyak pihak. Pemilik lisensi harus menyakinkan public Indonesia bahwa pemilihan Miss Universe Indonesia ini aman dan bermartabat," imbuhnya.

Bila benar demikian, tentu polisi bisa turun tangan. Sebab, apa yang dilakukan bisa terkait pornografi.

"PT CSK harus klarifikasi dulu. Karena mengambil gambar/foto tanpa izin kan juga melanggar hukum," jelasnya.

Hal lain terkait dengan pemeriksaan tubuh ini, dengan mengingat selain kecantikan, penilaian lain adalah kecerdasan dan kepribadiannya, maka kedepankan kecerdasan dan kepribadian perempuan.

Baginya, perempuan memiliki keragaman dan kecantikannya masing-masing dan salah satu yang harus didobrak adalah standar kecantikan barat (putih, rambut lurus, dan kurus).

"Tubuh perempuan adalah sejarah pemilik tubuhnya, misalkan perempuan memiliki selulit (strecht mark) atau bekas luka atau bekas jahitan tidak boleh mengurangi nilainya sebagai perempuan, tapi diterima dan dirayakan sebagai pemaknaan terhadap kecantikan itu sendiri," jelas dia.

"Maka body check dengan foto telanjang sama sekali tidak relevan dan tidak menghargai keragaman tubuh Perempuan.Tak kalah penting adalah kandidat membangun penghargaan atas tubuhnya dan tidak membiarkan obyektivikasi terjadi pada dirinya," tutupnya.

Kata Pihak Miss Universe

Sempat bungkam, National Director Miss Universe Indonesia, Poppy Capella, akhirnya buka suara. Ia mengunggahnya di Instagram pribadi dan juga Instagram Miss Universe Indonesia.

"Kepada pendukung kami yang berdedikasi, perwakilan media, dan masyarakat luas. Dalam dunia kontes yang dinamis, suara bergema dari segala arah. Setiap komentar, setiap umpan balik yang dibalut pujian maupun kritik, sangat vital dalam memahat narasi Miss Universe Indonesia," tulis Poppy Capella.

Poppy mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang memberikan kritik atas Miss Universe Indonesia. Ia mengaku akan menerima kritik tersebut dengan baik dan menjadikannya sebagai pembelajaran.