Istana: Reshuffle Tergantung Presiden, Bukan Koalisi Parpol Pendukung

17 Juli 2017 14:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi, JK, Kabinet Kerja usai Upacara Pancasila (Foto: Agus Suparto/Fotografer Kepresidenan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beberapa minggu ini ramai diberitakan kalau Presiden Joko Widodo akan merombak kabinetnya (reshuffle). Padahal menurut juru bicara Kepresidenan Johan Budi SP, isu ini bukan pertama kali berhembus.
ADVERTISEMENT
Johan Budi juga menyatakan jadi atau tidaknya reshuffle kabinet tergantung Presiden dan Wakil Presiden, bukan tergantung rumor atau sikap dan desakan parpol pendukung.
"Saya kira isu reshuffle ini bukan kali pertama muncul ya. Beberapa waktu yang lalu, yang kemudian berakhir pada dilakukannya reshuffle jilid II. Kan pernah juga seperti itu, di sisi yang lain juga pernah ada ramai soal rumor reshuffle kabinet kemudian tidak berakhir pada reshuffle kabinet," kata Johan Budi SP di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
"Jadi artinya apa? Untuk melakukan reshuffle atau tidak dalam kaitan ini hanya Presiden dan Wakil Presiden yang tahu. Jadi tidak tergantung dari sejauh mana ramainya rumor atau sejauh mana komentarnya partai-partai pendukung atau partai-partai yang tidak mendukung," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Ditegaskan Johan Budi, walau partai koalisi pendukung pemerintah saat ini juga menghembuskan isu reshuffle, namun Presiden Joko Widodo tetap yang menentukan.
"Jadi tidak tergantung dari pernyataan-pernyataan dari koalisi pendukung. Tapi memang apa namanya mengganti atau tidak mengganti sepenuhnya hak dan kewenangan dari Presiden," ucap Johan.
Saat ditanya wartawan bagaimana soal respons Jokowi terkait isu reshuffle ini, Johan Budi hanya menyatakan bahwa hingga pekan lalu reshuffle tidak terjadi. Ia pun tidak tahu apakah reshuffle dilakukan pekan ini atau pekan depan.
"Kalau pekan ini gimana? Gitu kan pertanyaan kemudian? Kalau pekan ini kita tunggu sampai pekan ini. Kalau pekan ini abis ya pekan depan," tuturnya.