Indonesia Terima Hibah 20 Ribu Vial Remdesivir dari Kerajaan Belanda

4 Agustus 2021 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemerintah Terima Hibah 20.102 Vial Remdesivir dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Foto:  Dok. Kemenko PMK
zoom-in-whitePerbesar
Pemerintah Terima Hibah 20.102 Vial Remdesivir dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Foto: Dok. Kemenko PMK
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia telah menerima sebanyak 20.102 vial Remdesivir dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Hibah ini merupakan bantuan dalam rangka memenuhi kebutuhan obat-obatan untuk penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kedatangan obat terapi COVID-19 dari Amsterdam ke Bandara Soekarno Hatta itu terbagi dalam dua tahap. Yakni sebanyak 11.520 paket tiba pada 31 Juli, sementara sisanya 8.582 paket tiba pada 2 Agustus. Masing-masing paket berisi 1 botol 100 mg Remdesivir.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas hibah ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dalam peryataannya dikutip kumparan, Rabu (4/8).
Pemerintah Terima Hibah 20.102 Vial Remdesivir dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Foto: Dok. Kemenko PMK
Lebih lanjut, Muhadjir juga mengapresiasi upaya dari Kementerian Luar Negeri dalam kerjasama antar negara untuk pengadaan obat-obatan dan vaksin dalam rangka mempercepat penanganan pandemi. Ia menekankan gotong royong dan kerjasama semua pihak sangat penting dalam penanganan COVID-19.
Sementara itu, Muhadjir meminta Kemenkes untuk segera dapat mendistribusikan Remdesivir sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Ia pun berharap Kemenkes bisa segera melakukan penguatan data kebutuhan obat agar permasalahan di lapangan terselesaikan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sudah menerima hibah vaksin Moderna dari pemerintah Amerika Serikat melalui COVAX Facility sebanyak 3,5 juta dosis. Adapun mendatangkan 620.000 dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan hasil kerja sama bilateral Indonesia dan Inggris.
Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Dok. Kemenko PMK