Idrus: Novanto Mau Penuhi Panggilan KPK Tapi Tiba-tiba Kecelakaan

16 November 2017 23:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para pengurus DPP Golkar dan pimpinan DPD tingkat I Golkar sedianya akan menggelar rapat bersama Ketum Setya Novanto malam ini di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat. Namun, rapat ini batal karena Novanto mengalami kecelakaan di Jalan Permata Berlian, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Kecelakaan tersebut tentunya membuat para peserta rapat yang merupakan anggota DPP dan pimpinan DPD Golkar kaget. Tak terkecuali Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang dijadwalkan mendampingi Novanto dalam rapat tersebut.
"Saya belum melihat sendiri membaca dalam WA grup ada kecelakaan. Dan karena itu saya akan melihat sekarang tadi memberikan arahan di DPD provinsi seluruh Indonesia," kata Idrus di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Kamis (16/11).
Idrus menyebut seluruh pengurus yang hadir rapat cukup terkejut dengan kecelakaan yang menimpa Novanto. Apalagi, kata Idrus, Novanto sudah berniat untuk menyerahkan diri ke KPK. Ia berkeyakinan bahwa Novanto akan menyerahkan dirinya ke KPK hari ini.
"Jadi ini saya baru mau ke sana (jenguk Novanto). Tadi ada beberapa anggota DPP, Pak Kahar, Robert, Frederich," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Justru tadi. Mereka kaget semua. Ya kan. Kaget semua dan mereka pasti kan ada prihatin. Kenapa ini ada masalah. Sudah mau hadir memenuhi KPK tiba-tiba kecelakaan itu. Itu tadi," jelasnya.
Novanto sendiri saat ini masih dirawat di RS Medika Permata Hijau karena mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Toyota Fortuner berwarna hitam tersebut menabrak sebuah tiang listrik. Menurut keterangan pengacara Novanto, Frederich Yunandi, mobil Ketua DPR tersebut hancur karena kecelakaan itu.
Penyidik KPK saat ini sudah tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan terhadap Novanto.