Hoaxbuster: Tak Benar Gunung Anak Krakatau Akan Erupsi Akibatkan Gempa 8 M

30 September 2020 3:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Anak Krakatau Muntahkan Abu Vulkanik. Foto: ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Anak Krakatau Muntahkan Abu Vulkanik. Foto: ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masyarakat Banten dihebohkan dengan beredarnya sebuah pesan berantai berbentuk voice note (catatan suara) melalui WhatsApp. Voice note tersebut menyatakan Gunung Anak Krakatau akan erupsi hingga menimbulkan gempa sebesar 8 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Entah siapa yang membuat dan menyebarkan pesan suara tersebut. Tak diketahui pula kapan waktu dan sekda provinsi mana yang dimaksud dalam pesan suara itu. Namun dalam pesan suara berdurasi 1 menit 34 detik itu, terdengar jelas suara seorang pria yang mengaku bernama Andre.
Berikut isi pesan suara tersebut:
Assalamualaikum saudara-saudaraku, ini Andre. Aku baru dapat kabar dari Sekda Provinsi, beliau dapat data resmi dari BMKG yang memperkirakan kalau Gunung Krakatau itu akan ada letusan yang mengakibatkan gempa dalam waktu dekat.
Belum tahu apakah hari ini atau dalam beberapa hari atau beberapa minggu kedepan. Besarnya gempa itu diatas 8 skala richter. Yang perlu diingat, bahwa gempa di Liwa itu 6,5 (skala richter). Nah yang ini di atas 8. Artinya keluarga-keluarga kita yang ada di dekat sekitaran pantai diingatkan. Karena sekarang ini Sekda sudah memperingatkan instansi terkait di Badan Penanggulangan Bencana untuk menentukan titik-titik koordinat, titik-titik penyelamatan.
ADVERTISEMENT
Jadi tolong untuk disampaikan ke keluarga-keluarga kita yang ada di bawah, kalau di atas 8 (skala richter) itu, kalau dulu 6,5 Liwa hancur, kalau di atas 8 itu mungkin ada yang retak-retak bangunan. Jadi mohon untuk ditindaklanjuti karena ini bukan hoax tapi data resmi. Mudah-mudahan perkiraannya salah, tapi ini perkiraan resmi dari BMKG, informasinya dari Sekda Provinsi hari ini sore ini.
Gambar dari udara kondisi Anak Gunung Krakatau. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Pemprov Banten, Eneng Nurcahyati, menegaskan pesan suara yang beredar itu hoaks. Eneng menyatakan, pesan suara tersebut pernah beredar usai tsunami Selat Sunda di akhir 2018.
"Rekaman itu pernah beredar usai terjadi tsunami akhir tahun 2018. Tsunami akibat longsoran Gunung Anak Krakatau yang menerjang pesisir pantai barat Banten," ucap Eneng kepada wartawan pada Selasa (29/9) malam.
ADVERTISEMENT
Eneng menyatakan, pesan suara yang beredar tersebut tidak berdasar pada sumber yang jelas. Sebab pesan suara itu hanya menyebut nama BMKG dan sekda provinsi, tanpa menyebutkan nama daerahnya.
Untuk itu, Eneng meminta masyarakat Banten khususnya yang berada di wilayah pesisir, agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
"Semoga masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya alias hoaks," tutupnya.