Hindari Bau Busuk, 109 Ton Ikan di Danau Toba yang Mati Mendadak Dikubur

23 Oktober 2020 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga saat mengumpulkan bangkai ikan yang mati di keramba Danau Toba. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga saat mengumpulkan bangkai ikan yang mati di keramba Danau Toba. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 109 ton ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) Danau Toba di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mati mendadak pada Jum’at (23/10). Pemkab Samosir akan menguburkan ratusan ton ikan tersebut untuk menghindari bau busuk.
ADVERTISEMENT
“Ikan yang mati sesuai koordinasi Pak Camat Pangururan akan dikubur di (Kecamatan) Huta Tinggi,’’ ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Pemkab Samosir, Vicktor Sitinjak, kepada wartawan.
Vicktor mengatakan, saat ini timnya sedang memasukkan bangkai ikan ke dalam karung. Selanjutnya karung itu dibawa menggunakan alat berat ke tepi danau untuk selanjutnya dibawa menggunakan truk.
“Saat diangkat truk, (akan) dilapisi plastik supaya air yang terbawa ikan busuk tidak tercecer di jalan dan tidak menimbulkan bau busuk,” katanya.
Eskavator digunakan untuk mengangkut bangkai ikan mati di Danau Toba. Foto: Dok. Istimewa
Vicktor menyatakan, matinya ratusan ton ikan secara mendadak dimulai pada Kamis (22/10). Dugaan sementara karena faktor cuaca.
“Karena airnya terlalu dangkal ini, jadi kemarin ada angin kencang, mengakibatkan air berputar ke bawah, naik lah kotoran yang di bawah keramba. Sehingga ikan yang dikeramba jadi tidak bisa bernafas, karena oksigenya kurang,” ujar Vicktor
ADVERTISEMENT
Kejadian seperti ini, kata Viktor, bukan kali pertama terjadi. Hal serupa pernah terjadi tahun lalu di perbatasan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir.
Ikan yang mati di keramba warga di Danau Toba. Foto: Dok. Istimewa
“Jadi bukan karena tercemar penyakit atau apa, bukan. Karena memang airnya berputar, naik sendiri ke atas sehingga ikan tidak bisa bernafas,” ucapnya.
Vicktor menyatakan agar kejadian serupa tidak terulang, para petambak diminta memindahkan lokasi KJA ke perairan yang lebih dalam
“Jadi kalau pun berputar di bawah tidak sampai ke atas, di bawah saja,” tutupnya.