Hensat: PDIP Punya Kans Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

28 April 2024 18:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio dalam acara Halalbihalal dan rilis Survei Perilaku dan Kebiasaan Mudik Lebaran di Tamarin Hotel Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio dalam acara Halalbihalal dan rilis Survei Perilaku dan Kebiasaan Mudik Lebaran di Tamarin Hotel Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Founder lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, menilai PDI Perjuangan berpeluang masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ada sejumlah catatan.
ADVERTISEMENT
Hensat mengatakan, PDIP mempunyai pengalaman baik menjadi oposisi.
"PDI Perjuangan yang punya prestasi atau reward paling banyak, karena hattrick di 3 Pileg, kemudian bisa jadi presiden, bahkan kalau saya boleh mengatakan Mas Gibran adalah kadernya, ya setelah itu ada wakil presiden juga yang dari kadernya PDI Perjuangan. Jadi PDI Perjuangan berada di luar oposisi, mereka enggak pernah punya masalah tuh," ujar Hendri Satrio kepada wartawan di kawasan Hotel Tamarin Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4).
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri Pimpin Rapat Konsolidasi Jelang Pilkada 2024. Foto: Dok PDIP
Menurutnya, hubungan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Gerindra sekaligus Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto tidak ada masalah. Sehingga peluang untuk PDIP masuk ke pemerintahan tidak ada masalah.
Hanya saja, hal yang menyulitkan PDIP bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran yakni Presiden Jokowi. Hubungan yang tidak baik antara PDIP dengan Jokowi disebut sebagai ganjalan PDIP bisa masuk ke pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Nah sekarang bagaimana, apakah mungkin mereka bergabung dengan Pak Prabowo. Saya yakin hubungan dengan Pak Prabowo dengan Ibu Mega itu baik-baik saja. Jadi pasti enggak masalah, nah yang masalah apa? Ganjalannya adalah menurut saya ada variabel yang namanya Pak Jokowi," ucap Hendri.
Hendri mengatakan, peran Prabowo dapat menjadi jembatan antara Megawati dengan Jokowi untuk melakukan pertemuan.
Hal ini yang dirasa Hendri merupakan salah satu cara agar PDIP bisa masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Jadi kalau kemudian Pak Prabowo dan Ibu Mega bicara sendiri, tanpa Jokowi. Ini mungkin Ibu Mega dan PDI Perjuangan akan bisa bergabung dengan koalisi Pak Prabowo. Tapi mungkin kalau ada Pak Jokowinya susah. Nah tapi di sisi lain Pak Prabowo bisa jadi jembatan ya, jembatan yang baik untuk mempertemukan Ibu Mega dan Pak Jokowi lagi," tuturnya.
Megawati diapit Jokowi dan Ganjar di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023). Foto: Monang/ANTARA FOTO
Lebih lanjut menurut Hendri, pertemuan Megawati dengan Jokowi tidak dapat dilakukan dengan paksaan. Sebab keduanya masih ada permasalahan yang belum selesai.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, pertemuan keduanya dapat terlaksana apabila posisi Jokowi sudah tidak lagi menjadi presiden di Indonesia.
"Kita enggak usah tutup-tutupin, antara Ibu Mega dan Pak Jokowi ini masih ada masalah yang belum selesai. Dan kalau kemudian dipaksakan, saya enggak yakin mereka bisa ketemu. Makanya kalau menurut saya sih, kalaupun bisa bertemu secara natural antara Ibu Mega dan Pak Jokowi itu nanti setelah Pak Jokowinya enggak jadi presiden lagi," jelas Hendri.
"Mungkin mereka bisa ketemu. Karena kan apapun itu secara politik yang membesarkan Pak Jokowi di politik ini adalah PDI Perjuangan, walaupun yang milih rakyat, tetap saja PDI Perjuangan punya peran," pungkasnya.