Hensat: PDIP-PKS Lebih Baik Oposisi, Kalau Tak Ada Check and Balance Enggak Seru

28 April 2024 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hendri Satrio Analis Politik sekaligus Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI usai diwawancarai di program DipTalk kumparan di kantor kumparan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hendri Satrio Analis Politik sekaligus Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI usai diwawancarai di program DipTalk kumparan di kantor kumparan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Founder lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio alias Hensat, menilai PKS berpeluang masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, apabila diajak langsung oleh Prabowo.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Hensat usai melakukan Halalbihalal dan perilisan Survei Pola Perilaku Mudik Lebaran 2024 di kawasan Hotel Tamarin Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4).
"Yang justru bikin saya deg-degan itu PKS. Apakah PKS sekuat itu kembali berada di luar pemerintahan? Kalau menurut saya, kalau mereka diajak (masuk ke pemerintahan) mereka pasti masuk. Nah PKS ini diajak atau tidak? Kalau menurut saya sih ujungnya pasti diajak ya," ujar Hendri Satrio kepada wartawan di kawasan Hotel Tamarin Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/4).
Pertemuan antara PDIP dengan PKS. Foto: PDIP
Menurutnya, apabila PKS memutuskan berada di luar pemerintahan dan menjadi oposisi, maka PKS akan bersanding dengan PDI Perjuangan.
Bersandingnya kedua partai ini disebut-sebut akan menjadi sebuah sejarah, di mana upaya rekonsiliasi kedua partai berlatar belakang nasionalis dan Islamis bersatu dalam oposisi pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Dan antara PKS misalnya ternyata yang di luar pemerintahan adalah PKS dan PDIP. Ini menurut saya akan baik buat Indonesia, karena ada kesempatan terjadi rekonsiliasi ideologis antara (partai) nasionalis dan (partai) Islam," ucap Hensat.
Bagi Hensat, jika PKS dengan PDIP menjadi oposisi, maka akan membuat sebuah kekuatan yang besar pada Pemilu 2029.
"Itu kalau selama ini kan sempat persepsi publiknya dipisahkan tuh. Tapi kalau kemudian PKS yang kanan banget, terus kemudian PDIP yang kiri banget berada di luar pemerintahan. Kemudian ada reuni atau rekonsiliasi ideologis, di 2029 kekuatan ini harus dipertimbangkan sebagai sebuah kekuatan yang akan besar," tuturnya.
Pertemuan antara PDIP dengan PKS. Foto: PDIP
Oleh sebab itu ia menilai sebaiknya PKS dan PDIP menjadi oposisi. Sebab pemerintah nantinya perlu adanya check and balance dari oposisi.
ADVERTISEMENT
"Dan menurut saya, akan sangat baik kok kekuatan di luar (PDIP-PKS apabila oposisi) pemerintahan untuk jalannya pemerintahan yang ada. Karena kalau semuanya oke-oke saja, iya-iya saja, tidak ada check and balance, ya enggak seru juga gitu kan," pungkasnya.