Henry Jovinski, Staf KPU Yahukimo yang Dibunuh OTK di Papua Dimakamkan di Sleman

12 Agustus 2020 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sugeng Kusharyanto (54) ayah dari Henry Jovinski (25), ASN KPU Yahukimo, Papua, yang tewas ditikam orang tak dikenal (OTK). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sugeng Kusharyanto (54) ayah dari Henry Jovinski (25), ASN KPU Yahukimo, Papua, yang tewas ditikam orang tak dikenal (OTK). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana duka tampak di sebuah rumah di Sidokarto, Godean, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Sejumlah karangan bunga yang mayoritas dari KPU berbagai daerah memadati pinggir jalan rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
Rumah tersebut tak lain adalah rumah keluarga Henry Jovinski (25), staf KPU Yahukimo, Papua, yang tewas ditikam orang tak dikenal (OTK) saat bertugas Selasa (11/8).
Ayah Henry, Sugeng Kusharyanto (54), menjelaskan meski besar di Purwokerto, keluarga besar Henry di Sleman. Oleh karena itu Henry akan dimakamkan di Sleman pada Kamis (13/8) esok. Saat ini keluarga juga masih menunggu kedatangan jenazah.
"Jenazah almarhum diperkirakan sudah berangkat dari Yahukimo. Dari Papua mungkin sampai jam 6 di Cengkareng dan ke Yogya mungkin sampai besok dini hari. Rencana dimakamkan jam 09.00 WIB," kata Sugeng ditemui di rumah duka, Rabu (12/8).
"Dimakamkan di sini karena orang tua neneknya Henry keluarga di sini. Walaupun menetap di Purwokerto aslinya orang sini. Mamahnya ingin Henry dimakamkan di sini," katanya.
ADVERTISEMENT
Sugeng menjelaskan bahwa putranya ini baru menjadi ASN pada 2019 atau setelah pemilu lalu. Henry memang mendaftar ASN di Yahukimo, tetapi selama ini banyak bertugas di KPUD Provinsi Papua. Pada Sabtu (8/8) Henry ini berkabar bahwa akan bertugas ke Yahukimo lantaran akan ada pilkada di sana.
"Terakhir hari Sabtu masih menghubungi mamahnya kalau ada tugas di Yahukimo. Penempatan penugasan di Yahukimo tapi banyak bertugas di KPU Provinsi Papua selama ini. Kebetulan ada sosialisasi pilkada di sana dan Henry berangkat dengan pimpinannya di Yahukimo," katanya.
Selama bertugas di Papua, sarjana IT tersebut selalu bercerita tentang keindahan alam di sana. Dia pun tidak pernah bercerita memiliki masalah saat bertugas. Oleh karenanya ketika mendapat kabar ini, Sugeng mengira terjadi kecelakaan pesawat yang ditumpangi Henry ke Yahukimo.
ADVERTISEMENT
"Pertama kali kabar kemarin sore jam 4 jam 5. Keterangannya kejadian setengah 2 waktu setempat. Yang mengabari pihak KPUD Purwokerto bahwa diberitahukan dari KPUD Papua ada kabar bahwa Henry bermasalah di sana. Tapi belum tahu tewas apa belum, ternyata tewas. Kejadian di Yahukimo saya pikir kejadian di pesawat pas mau balik ke Papua," ujarnya.
Semasa hidupnya, Henry ini dikenal sebagai sosok yang periang dan ceria. Selain itu dia merupakan pemuda dengan idealisme tinggi. Ketika ada pembukaan CPNS Henry mantap memilih ke Papua. Dia percaya bahwa tenaganya sebagai sarjana IT dibutuhkan di tanah Papua.
"Karena dia mempunyai basic IT dia memilih Papua. Dia sendiri punya keinginan ke Papua karena beranggapan tenaganya dibutuhkan di Papua," ujar dia.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)