Heboh Diduga Babi Ngepet Terekam CCTV di Depok, Polisi Selidiki

25 Mei 2023 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi babi Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi babi Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penampakan hewan yang disebut-sebut babi ngepet terekam CCTV di Jalan Pakarena II, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (21/5) dan viral.
ADVERTISEMENT
Pengurus lingkungan setempat, Yanti, mengatakan, dugaan babi ngepet berawal dari seorang warga yang melihat adanya hewan mirip babi masuk ke lingkungan warga. Lalu esok harinya warga tersebut mengecek CCTV.
“Dilihatnya Minggu sekitar pukul 03.50 WIB dan esok harinya melihat dari CCTV dan ternyata ada penampakan itu,” ujar Yanti, Rabu (24/5/).
Lokasi penampakan diduga babi ngepet di Jalan Pakarena II, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Foto: Dok. Istimewa
Sebagian warga menduga hewan tersebut bukan babi ngepet, tetapi hewan liar yang nyasar ke kawasan tersebut.
“Paling dugaannya hewan nyasar, tidak heboh seperti memanggil paranormal, sewajarnya aja,” ucap Yanti.
Yanti mengungkapkan, usai rekaman CCTV viral di media sosial, warga diminta untuk waspada agar hewan liar tidak masuk ke rumah.
“Paling hanya waspada aja jangan sampai masuk ke rumah, karena itu kan kejadiannya malam, bukan siang,” ungkap Yanti.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, di sekitar lingkungan tersebut tidak ada peternakan babi. Namun di lokasi lain di daerah Jembatan Panus yang berjarak sekitar 2,5 km, ada sebuah peternakan babi.
“Menurut teman saya ada peternakan babi dekat Jembatan Panus,” kata Yanti.
Lokasi penampakan diduga babi ngepet di Jalan Pakarena II, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Foto: Dok. Istimewa
Terkait kabar tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan polisi sedang melakukan penyelidikan.
Kasat Reskrim Polres Depok AKBP Yogen Heroes. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Bila kabar tersebut meresahkan warga dan sengaja dimunculkan demi kepentingan tertentu, maka bisa dilakukan penindakan.
"Kalau itu memang terjadi, kami akan mencoba mencari siapa provokatornya," ucapnya.