Heboh 3 Siswi 'Goyang Ngebor' di Acara Wisuda Madrasah di Pasuruan

8 Maret 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro (ketiga dari kiri) akhirnya menyampaikan permintaan maaf untuk masyarakat luas. Dok Mili.id
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro (ketiga dari kiri) akhirnya menyampaikan permintaan maaf untuk masyarakat luas. Dok Mili.id
ADVERTISEMENT
Video tiga siswi menari sambil 'goyang ngebor' di acara haflatul imtihan (wisuda) madrasah diniyah (sekolah agama) di Pasuruan, Jawa Timur, menuai kritik.
ADVERTISEMENT
Sebab biasanya, acara wisuda dan malam perpisahan santri pendidikan madrasah diniyah itu diisi dengan menampilkan kesenian islami, bukan aksi joget dengan pakaian minim seperti dalam video.
Pentas acara haflatul imtihan itu digelar oleh Madrasah Diniyah Roudhotul Ulum, yang berlokasi di Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.

Roudhotul Ulum minta maaf

Setelah video aksi 'goyang ngebor' itu viral, Kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat luas.
Ustaz Ach Busyairi selaku Kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro meminta maaf. Dia didampingi oleh pegawai Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan.
“Dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada para guru, kiai, dan juga masyarakat luas di mana pun berada, atas terjadinya hal yang kurang pantas dan ramai di media sosial,” kata Ustaz Ach Busyairi, Jumat (8/3/2024).
ADVERTISEMENT
Permintaan maaf itu disertai surat pernyataan bermeterei.
Surat permohonan maaf. dok Mili.id
Busyairi menceritakan acara tersebut digelar pada Senin (4/2/2024) lalu. Ketiga siswi dengan goyang gebornya itu tampil di sesi acara hiburan berupa penampilan anak-anak haflah imtihan.
Dengan membanjirnya hujatan di media sosial, pihak madrash pun berjanji tidak akan mengulangi terjadinya tampilan-tampilan yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
“Apabila di kemudian hari terjadi lagi hal serupa, maka kami siap menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” tandasnya.
Kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro (ketiga dari kiri) akhirnya menyampaikan permintaan maaf untuk masyarakat luas. Dok Mili.id

Sekolah dibina

Kemenag Kabupaten Pasuruan mengaku kaget atas viralnya tarian tersebut.
Kabag TU Kemenag Kabupaten Pasuruan, Bakhrul Ulum, menjelaskan usai mendapat kabar viral itu, Kemenag langsung melakukan klarifikasi ke Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro. Kemenag Pasuruan juga memberikan teguran atas peristiwa yang mengecewakan banyak orang tersebut.
ADVERTISEMENT
“Pagi tadi Kasi PD Pontren sudah datang ke lokasi untuk memberikan teguran kepada pihak Madin (Madrasah Diniyah). Kami berharap ke depannya tidak ada lagi Madin yang melakukan hal serupa yang melanggar syariat Islam,” harap Bakhrul.
Selain memberikan teguran, Kemenag Kabupaten Pasuruan juga memberikan pembinaan kepada seluruh jajaran pengurus dan guru-guru dan siswi Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro.
“Semuanya kita beri pendampingan, baik lembaga dan santri madin,” ungkap Bakhrul.
Untuk mengantisipasi hal tersebut tidak kembali terjadi, Kemenag Kabupaten Pasuruan berencana akan menerbitkan imbauan kepada seluruh kepala madrasah.
“Rencananya Kemenag akan memberikan imbauan kepada para kepala madrasah diniyah se-Kabupaten Pasuruan,” kata Bakhrul.