Hadiri Lebaran Betawi, Anies Singgung Getih-Getah yang Dibongkar

21 Juli 2019 11:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gelaran Lebaran Betawi 2019 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (20/7). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gelaran Lebaran Betawi 2019 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (20/7). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Lebaran Betawi yang diselenggarakan di Monumen Nasional (Monas), Minggu (21/7). Berbagai kesenian seperti ondel-ondel sampai parade dari perwakilan kota administrasi turut memeriahkan acara ini.
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan baru pertama kali acara Lebaran Betawi diselenggarakan di Monas.
“Alhamdulillah hari ini kita yang ada di tempat ini jadi saksi pertama kalinya lebaran Betawi diselenggarakan di Monas,” kata Anies dalam sambutannya di lokasi, Minggu, (21/7).
Anies menjelaskan Monas merupakan tempat bersejarah khususnya bagi masyarakat Betawi. Ia mengungkapkan warga Betawi pernah berkumpul di Monas karena masih banyak pihak meragukan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
“Masyarakat Betawi berbondong-bondong datang ke sini menunjukkan bahwa kemerdekaan adalah kemauan seluruh rakyat. Rakyat Betawi mengirimkan pesan kepada semua bahwa Indonesia merdeka adalah cita-cita seluruh rakyat,” ujar Anies.
“Alhamdulillah kita kembali menggunakan lapangan ini untuk merayakan tradisi lebaran Betawi,” tambahnya.
Anies lalu mengapresiasi tema persatuan yang diangkat dalam lebaran Betawi tahun ini. Tema tersebut menurut Anies sudah sejalan dengan kondisi yang ada di Jakarta yang siap menerima segala perbedaan yang ada.
Suasana pagelaran Lebaran Betawi di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (20/7). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
“Masyarakat Betawi menjadi fasilitator tumbuhnya persatuan Indonesia. Keterbukaan, kesetaraan, semangat egaliter yang ada pada masyarakat Betawi memungkinkan seluruh suku bangsa di Indonesia bersatu padu,” ungkap Anies.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, Anies meminta kepada masyarakat untuk menjaga segala budaya yang ada. Sehingga budaya Betawi tidak hilang dilindas zaman. Ia mencontohkan budaya yang kembali dihidupkan adalah takbiran.
“Tradisi dikembangkan bukan hanya dilestarikan. Kebudayaan harus dikembangkan. Dan bersyukur salah satunya masyarakat takbiran, alhamdulillah mulai tahun lalu takbiran dihidupkan. Boleh (takbiran) ini tanah kita, rumah kita,” terang Anies.
Lebih lanjut, Anies juga menyinggung mengenai bambu getih getah yang sempat ramai dibicarakan saat dibongkar. Ia menegaskan anggaran bambu yang mencapai Rp 550 juta sudah disalurkan kepada petani bambu dari Indonesia.
“Bambu impor atau lokal? Ini adalah material yang dekat dengan ke-Indonesiaan kita, karena itu kita pilih bambu supaya anggarannya diterima petani bambu. Seringkali kita anggap remeh padahal fungsi pemerintah mendorong yang kecil tumbuh berkembang,” tutur Anies.
ADVERTISEMENT
“Insyallah ke depan lebih banyak lagi karya seni tampil di ibu kota ini, kota ini milik semuanya,” tambahnya.
Usai Anies memberikan sambutan, acara laku dilanjutkan dengan tradisi hantaran. Dalam acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua Bamus Abraham Lunggana, dan Sekda DKI Jakarta Saefullah.
Lebaran Betawi digelar sejak Jumat lalu. Pada gelaran hari ini turut dimeriahkan dengan acara puncak yaitu Sorendo-rendo Karnaval Budaya Nusantara oleh perwakilan dari 5 Wilayah Kota Administrasi dan 1 Kabupaten Kota Administrasi.
Sorendo-rendo merupakan parade defile dengan peserta berjumlah kurang lebih 2000 orang yang memakai baju adat khas nusantara dengan berjalan kaki mulai dari Balai Kota Jakarta, berputar di Bundaran Air Mancur Arjuna Wiwaha, kemudian masuk ke Pintu Barat Daya Monas (Pintu Patung Thamrin).
Suasana gelaran Lebaran Betawi 2019 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Sabtu (20/7). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Di hari terakhir acara Lebaran Betawi akan dimeriahkan dengan Tarian Garapan, Silat Kolosal, Samrah Betawi, Qosidah, dan Band Betawi.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung jalannya acara ini, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta juga telah melakukan sejumlah upaya untuk meminimalisir kemacetan dan memudahkan transportasi menuju lokasi acara. Seperti pada acara pada defile yang dilaksanakan Minggu (21/7), akan dilakukan penutupan jalan pada 2 lajur yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan, yaitu dari arah Jalan Ridwan Rais.
Selanjutnya lalu lintas dibuka kembali setelah seluruh peserta parade defile melewati Jalan Medan Merdeka Selatan. Sementara rekayasa lalu lintas terhadap ruas Jalan Medan Merdeka Selatan sisi selatan (4 lajur) akan dipasang traffic cone mulai depan Kedubes Amerika Serikat sampai Gedung ESDM sebagai pembatas yang memisahkan 2 lajur untuk lalu lintas kendaraan dan 2 lajur untuk digunakan parade defile.
ADVERTISEMENT