Hadapi Gelombang ke-4, Bulgaria Akan Pindahkan Pasien COVID-19 ke Luar Negeri

24 Oktober 2021 3:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menyemprotkan desinfektan di sekitar Gereja St. Nedelya, Sofia, Bulgaria. Foto: AFP/NIKOLAY DOYCHINOV
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menyemprotkan desinfektan di sekitar Gereja St. Nedelya, Sofia, Bulgaria. Foto: AFP/NIKOLAY DOYCHINOV
ADVERTISEMENT
Pemerintah Bulgaria mengungkapkan akan mengirim pasien virus corona ke luar negeri dalam beberapa hari ke depan. Gelombang ke-4 pandemi yang ganas membuat sistem kesehatan dalam negeri kepayahan dan memaksa Bulgaria untuk meningkatkan pembatasan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Menteri Kesehatan Stoycho Katsarov mengatakan kepada saluran TV Nova bahwa jika tingkat infeksi saat ini tidak bisa dihentikan dalam 10-15 ke depan, maka akan ada "masalah besar".
"Kapasitas kami dalam hal staf dan ventilator secara praktis habis. Kami akan mencari bantuan dari luar negeri," kata Katsarov, Sabtu (23/10).
"Pembicaraan masih berlangsung dengan Uni Eropa untuk memindahkan pasien ke negara-negara lain jika keputusan itu yang harus dilakukan," lanjutnya.
Katsarov juga memperingatkan bahwa lockdown tidak dapat dikesampingkan.
Petugas menyemprotkan desinfektan di sekitar Gereja St. Nedelya, Sofia, Bulgaria. Foto: AFP/NIKOLAY DOYCHINOV
Terlepas dari pengenalan izin kesehatan untuk masuk ke sejumlah tempat seperti restoran dan pusat belanja, para ahli mengatakan gelombang saat ini dapat menyebabkan infeksi melonjak dari sekitar 5.000 kasus per hari menjadi 9.000 kasus dalam dua minggu.
ADVERTISEMENT
Apalagi, Bulgaria merupakan salah satu negara dengan tingkat kematian COVID tertinggi di dunia, dengan total kematian hampir mencapai 23.000 orang.
Selama setahun terakhir, Bulgaria menghadapi krisis politik berkepanjangan di samping pandemi, dengan pemilihan parlemen ketiga tahun ini akan berlangsung bulan depan.
Sementara terkait vaksinasi, Bulgaria dan negara tetangganya, Rumania, sama-sama memiliki tingkat vaksinasi yang rendah di Uni Eropa, dengan penerimaan yang rendah diakibatkan pada beredar luasnya teori konspirasi dan ketidakpercayaan pihak berwenang.
Hanya 24% warga Bulgaria yang telah menerima vaksin dosis penuh, sementara warga Rumania yang menerima vaksin dosis penuh sebanyak 33%.
Pusat vaksinasi Bulgaria juga melaporkan ada peningkatan penerimaan vaksin setelah izin kesehatan dikenalkan ke publik pada Selasa lalu. Jumlah orang yang menerima vaksin per Jumat (22/10) naik tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
ADVERTISEMENT