Habiburokhman Sayang Jokowi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman menuturkan, pernyataannya bahwa arus mudik lebaran di Pelabuhan Merak seperti neraka merupakan kritik membangun. Kritik ini juga berdasarkan fakta yang ada di lapangan.
ADVERTISEMENT
"Ya saya bilang seperti neraka kan boleh dong memberikan penilaian. Pendapat mereka boleh saja ngomong, bagi mereka bagus, bagi saya ini seperti neraka. Kenapa 13 orang meninggal di Makassar ya kan dan lebih 6 jam di Merak, ini apa. Baiknya dari mana," ujar Habiburokhman di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (21/6).
Ia menambahkan, dalam era demokrasi saat ini, kebebasan mengeluarkan kritik dan pendapat sah-sah saja. Baginya, kritik adalah bentuk perhatian kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi agar ke depannya lebih baik lagi.
"Tapi kritikan kemudian yang berdasarkan data akurat. Yang saya sampaikan ini semata-mata demi kebaikan beliau agar bisa melakukan evaluasi dengan benar. Kalau hanya mendapatkan laporan yang asal bapak senang (ABS) dan asal citra bagus nanti setahun ke depan beliau enggak melakukan perbaikan. Jadi kita ini sayang Pak Jokowi justru," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina ACTA ini justru merasa heran mengapa tiap kali kritik dilontarkan, pengkritik justru dikriminalisasi. Ia tetap berharap masyarakat mampu menilai dan mengeluarkan kritik secara objektif menyangkut masalah-masalah yang di negara ini.
"Ini juga menjaga agar rakyat tidak takut mengkritik. Yang salah-salah, yang macet itu, macet. Yang enggak macet itu, enggak macet. Saya pikir kita ini sudah lama berdemokrasi jadi memalukan sekali kalau karena hanya gara-gara mengkritik, kita dikriminalisasi," pungkasnya.