Gus Yaqut: Sidang Isbat Ada Itu Usulan Muhammadiyah, Buat Rekonsiliasi Perbedaan

18 Maret 2024 18:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Gus Yaqut pimpin delegasi Amirul Hajj, Kamis (16/6/2022). Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Gus Yaqut pimpin delegasi Amirul Hajj, Kamis (16/6/2022). Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menag Yaqut Cholil Qoumas menanggapi usulan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti untuk meniadakan sidang isbat penetapan Idul Fitri bulan depan.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, sidang isbat justru ada karena usulan Muhammadiyah.
“Sidang isbat ini dulu ada karena salah satunya adalah usulan dari saudara-saudara kita Muhammadiyah, ya, untuk rekonsiliasi perbedaan-perbedaan yang mungkin terjadi dalam penetapan 3 tadi itu,” kata Yaqut saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (18/3).
Sebelumnya, Abdul Mu’ti mengusulkan untuk meniadakan sidang isbat idul fitri karena ia meyakini tak ada perbedaan 1 Syawal 1445 H dengan pemerintah, yaitu sama-sama 10 April 2024. Dengan demikian, akan hemat anggaran.
Petugas Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta mengamati posisi hilal menggunakan teleskop di Jakarta, Minggu (10/3/2024). Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
Namun, menurut Yaqut, hal itu tak masalah. Ia tetap akan menggelar sidang isbat tanpa mempedulikan soal konsekuensi anggaran.
“Soal konsekuensi anggaran seberapa besar sih yang digunakan untuk sidang isbat kalau dikatakan besar, disebut nilainya enggak,” kata Yaqut.
ADVERTISEMENT
“Apalah itu nilai yang dikeluarkan dalam sidang isbat itu worth it atau tidak sih dengan usaha untuk memperdamaikan perbedaan yang ada, tidak menyamakan loh ya, memperdamaikan perbedaan-perbedaan yang mungkin muncul, menurut saya worth it,” tuturnya.