Gejayan Memanggil: Jokowi Telah Lakukan Pelanggaran Konstitusi

12 Februari 2024 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Spanduk besar "Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi" dipasang massa aksi di Gejayan, Kabupaten Sleman, Senin (12/2). Foto: A Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk besar "Hancurkan dan Adili Rezim Jokowi" dipasang massa aksi di Gejayan, Kabupaten Sleman, Senin (12/2). Foto: A Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jaringan Gugat Demokrasi (Jagad) menggelar aksi demonstrasi di pertigaan Gejayan, Kabupaten Sleman, Senin (12/2).
ADVERTISEMENT
Aksi se-Jagad ini diikuti berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak, Gejayan Memanggil, hingga Forum Cik Di Tiro.
"Kami menuntut satu Jokowi karena telah terbukti melakukan pelanggaran konsitusi telah merusak etika demokrasi dia harus dihukum," kata Humas Jagad, Sana Ulaili, di lokasi.
Hukuman yang pantas untuk Jokowi menurutnya adalah Jokowi harus turun dari jabatannya.
Poster hingga spanduk kritikan ke pemerintah di aksi Gejayan Memanggil Kembali di Pertigaan Gejayan, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Senin (12/2). Foto: A Panji/kumparan
Poster hingga spanduk kritikan ke pemerintah di aksi Gejayan Memanggil Kembali di Pertigaan Gejayan, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Senin (12/2). Foto: A Panji/kumparan
Poster hingga spanduk kritikan ke pemerintah di aksi Gejayan Memanggil Kembali di Pertigaan Gejayan, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Senin (12/2). Foto: A Panji/kumparan
"Jokowi harus turun. Jokowi harus kita kawal ketat tidak hanya pada 14 Februari tetapi seluruh elemen gerakan masyarakat sipil harus memastikan dia turun sebelum masa jabatannya," katanya.
Dia mengatakan jika ini dibiarkan maka sama saja memberikan karpet pada oligarki. Tidak hanya pada Jokowi saja karena Jokowi lahir dari sistem yang dikelilingi oligarki tambang hingga oligarki kapitalis.
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan aksi ini bukan untuk kampanya salah satu paslon.
"Kita tahu siapa, ada di 02, 01, dan juga 03. Kita tidak sedang kampanye 04 kita tidak sedang kampanye kosong 05," katanya.
"Tapi kita sedang mengkampanyekan saatnya kita kritis saatnya kita turun jalan menghentikan tirani Jokowi memberikan pengadilan HAM kepada Jokowi menghukum sekeras-kerasnya Jokowi dan orang-orang yang ada di sekitarnya para pemimpin-pemimpin yang tamak mendapatkan hukum seadil-adilnya," tegasnya.