Gaya Anak Citayam dan ABG Kongko di Dukuh Atas: Naik KRL, Jajan Rp 15 Ribu

5 Juli 2022 17:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022). Foto: Nugroho GN/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022). Foto: Nugroho GN/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indahnya trotoar dan taman di kawasan Sudirman rupanya menarik minat para anak muda dari berbagai penjuru. Tak hanya diminati para ABG dari Citayam, trotoar dan taman di kawasan Duku Atas misalnya, juga ramai dikunjungi anak muda dari kawasan lain.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan mereka nongkrong di area Stasiun MRT Dukuh Atas. Di sana, para ABG ini duduk-duduk dan menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi yang menjulang. Sesekali terlihat mereka mengeluarkan ponsel dan tripod, untuk merekam kegiata mereka ngonten untuk diunggah di media sosial TikTok.
Pantauan kumparan di kawasan sekitar trotoar Dukuh Atas, Selasa (5/7), mulai pukul 13.30 WIB sudah terlihat gerombolan ABG yang kongko. Satu kelompok ABG yang datang rata-rata berjumlah 3 hingga orang. Ada yang dari Citayam, Bekasi, dan beberapa kawasan di Jakarta Timur.
Semakin sore, makin banyak remaja yang datang untuk berkumpul. Bila ada yang sedang ngonten, kelompok ini langsung berkerumun sambil mengeluarkan ponsel pintar mereka. Tentu saja, untuk ngonten.
Suasana Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022). Foto: Nugroho GN/kumparan
Usia mereka rata-rata berkisar antara 15 hingga 21 tahun. Ada yang masih sekolah dan main ke sana usai jam pulang, ada pula yang putus sekolah lalu memutuskan untuk menjadi TikToker lalu membuat konten di sana.
ADVERTISEMENT
Salah satu remaja Bekasi bernama Akmal (16), datang bersama 8 temannya menggunakan KRL.
“Sampai sini tadi jam 2 siang, baru [pertama] ke sini,” kata Akmal kepada kumparan.
Alasannya datang ke Dukuh Atas bukan tanpa sebab. Akmal bersama 8 temannya ingin meluangkan waktu libur sekolahnya untuk menikmati suasana kota Jakarta. Sebab, ia bersama temannya merasa suntuk dengan suasana kota Bekasi.
Suasana Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022). Foto: Nugroho GN/kumparan
Gabut, lagi liburan sekolah. Bosen [di] Bekasi,” kata Akmal.
Soal ongkos dan jajan, Akmal dan temannya harus mengeluarkan uang Rp 100 ribu untuk ongkos dan jajan selama main ke Jakarta.
“Dari Bekasi ke sini [Dukuh Atas] cepean lah udah sama jajan, untuk sendiri,” pungkasnya.
Beda halnya dengan Iyan (18), ABG asal Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia bersama 7 teman rumahnya hampir setiap hari ke Dukuh Atas hanya untuk nongkrong.
ADVERTISEMENT
“Bertujuh, setiap hari [ke Dukuh Atas], pada nongkrong doang,” kata Iyan.
Suasana Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022). Foto: Nugroho GN/kumparan
Berbekal satu kartu satu e-money, Iyan bersama tujuh temannya datang ke Dukuh Atas menggunakan moda transportasi Transjakarta.
“Ongkos [kendaraan] kalau patungan paling 3 ribu,” jelas Iyan.
Beda dengan Akmal warga Bekasi, Iyan sebagai warga Jakarta Timur hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 15 ribu untuk jajan saat nongkrong di Dukuh Atas.
“Ya tergantung sih, dikasih duitnya berapa. Kalau saya 15 ribu, [nongkrong] paling sampai jam 5 sore” ungkap Iyan.