Gara-gara Harga Bensin, Jeff Bezos Berselisih dengan Joe Biden

4 Juli 2022 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeff Bezos. Foto: Blue Origin/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Jeff Bezos. Foto: Blue Origin/via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendiri Amazon.com, Jeff Bezos, kembali berselisih dengan Gedung Putih pada akhir pekan ini.
ADVERTISEMENT
Orang terkaya ketiga di dunia itu mengkritik Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Pangkal permasalahannya adalah permintaan pemerintah bagi perusahaan pompa bensin untuk menurunkan harga.
"Aduh. Inflasi adalah masalah yang terlalu penting bagi Gedung Putih untuk terus membuat pernyataan seperti ini. Entah itu salah arah atau kesalahpahaman mendalam tentang dinamika pasar dasar," kata Bezos di Twitter, Sabtu (2/7/2022).
Biden telah menuntut pemangkasan harga bensin yang mengalami lonjakan menjadi sekitar USD 5 atau setara Rp 74 ribu per galon di banyak bagian negara.
"Ini adalah waktu perang dan bahaya global," kata Biden dalam akun Twitternya, Sabtu (2/7/2022).
"Turunkan harga yang Anda kenakan di pompa untuk mencerminkan biaya yang Anda bayar untuk produk tersebut. Dan lakukan sekarang," kata presiden.
ADVERTISEMENT
Jubir Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Minggu (3/7/2022) membela Biden dari kritik Bezos. Dia mengatakan, harga minyak telah turun sekitar USD 15 atau setara Rp 224 ribu per barel pada Juni lalu.
"Tapi saya kira tidak mengherankan jika Anda berpikir bahwa perusahaan minyak dan gas yang menggunakan kekuatan pasar untuk meraup rekor keuntungan dengan mengorbankan rakyat Amerika adalah cara ekonomi kita seharusnya bekerja," tulis Jean-Pierre di Twitter.
Bezos telah lama bersitegang dengan pemerintahan Biden sejak beberapa waktu lalu. Pada Mei, dia menuduh Biden menyesatkan publik dan menyalahkan pemerintahannya atas lonjakan inflasi.
Penulis: Sekar Ayu.