Gara-gara Dituntut Minta Maaf oleh Luhut, Said Didu Jadi Trending

4 April 2020 6:18 WIB
comment
69
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Said Didu Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Said Didu Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tagar #WeAllStandWithSaidDidu jadi trending topic di Twitter. Said Didu merupakan mantan Sekretaris Kementerian BUMN yang kerap kritis ke pemerintah. Lalu mengapa tagar tersebut muncul dan jadi trending?
ADVERTISEMENT
Berawal dari adanya sebuah video yang diunggah oleh Said Didu di akun Youtubenya pada 27 Maret 2020. Video berjudul MSD: Luhut Hanya Pikirkan Uang, Uang, dan Uang.
Dalam video tersebut menyinggung mengenai penanganan virus corona di Indonesia. Said Didu menyoroti soal isu persiapan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang masih terus berjalan di tengah wabah corona.
Di video itu, Said Didu menyinggung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang ngotot agar Menkeu Sri Mulyani tak ganggu dana untuk IKN meski wabah corona.
“Kenapa itu dilakukan karena ada pihak yang ngotot untuk agar anggarannnya tidak dipotong. dan saya pikir Pimpro (Pimpinan Proyek) pemindahan ibu kota, Luhut Pandjaitan, itulah yang ngotot agar anggarannya tidak dipotong. Sehingga Sri Mulyani punya ide untuk menaikkan jumlah utang,” ucap Said Didu.
ADVERTISEMENT
Hal itu kemudian direspons oleh pihak Kemenko Maves melalui juru bicara Luhut, Jodi Mahardi. Ia mengatakan pernyataan itu tak berdasar.
“Saya ingin tegaskan bahwa tudingan yang disampaikan oleh Saudara Said Didu mengenai dana pembangunan IKN tersebut tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tidak pernah terjadi Menko Luhut menekan Bu Sri Mulyani terkait dana pembangunan IKN dan kami mempersilahkan siapa saja untuk membuktikannya,” ujar Jodi dalam keterangannya, Kamis (2/4).
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/1) Foto: Darin Atiandina/kumparan
Jodi kemudian mengomentari isi lainnya dari percakapan di video tersebut. Ia menilai pernyataan Said Didu sangat tendensius dan tanpa dasar soal menuding bahwa Luhut tak pernah berpikir membangun bangsa dan negara.
“Kalau Luhut kan kita sudah tahu lah. ya memang menurut saya di kepala beliau itu hanya uang uang dan uang. Saya tidak pernah melihat bagaimana dia mau berpikir membangun bangsa dan negara. Memang karakternya demikian, hanya uang uang dan uang. Saya berdoa mudah-mudahan terbesit kembali Sapta Marga yang pernah diucapkan oleh beliau sehingga berpikir untuk rakyat bangsa dan negara. Bukan uang uang dan uang,” ujar Said Didu dalam keterangan pers yang sama.
ADVERTISEMENT
Jodi mengatakan, pernyataan tersebut selain tendensius juga menyakitkan bagi Luhut.
“Terlebih saudara Said Didu ini membawa-bawa Sapta Marga, yang sangat dijunjung tinggi Menko Luhut hingga kini sebagai seorang Purnawirawan Jenderal. Tudingan tersebut sungguh menyedihkan dan sangat kami sayangkan bisa sampai keluar dari seorang terdidik seperti saudara Said Didu," kata dia.
Atas poin-poin tersebut, Jodi meminta Said Didu meminta maaf dan meluruskan kembali pernyataan dalam video itu dalam kurun waktu 2x24 jam, terhitung Jumat (3/4).
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
"Bila dalam 2x24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku," ujar Jodi.
Jodi menilai pendapat Said Didu dapat dikategorikan sebagai penghinaan, kesengajaan, juga menyinggung kehormatan seseorang.
ADVERTISEMENT
“Secara keseluruhan seseorang dapat dikenakan pasal hate speech, pasal 317 KUHP dan 318 KUHP dan juga dapat dikenakan Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 tahun 2016 terkait ITE jika menyebarkan ujaran kebencian, yaitu bisa memprovokasi, menghasut, serta penyebaran kabar/berita bohong melalui media sosial," pungkasnya.
Dari situ, kemudian tagar #WeAllStandWithSaidDidu jadi trending topic di Twitter.
==========
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!