Ganjar Resmikan Sekolah Tahan Gempa Bantuan Warga Jateng di Donggala

18 September 2019 16:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung SDN 20 Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (18/9/2019). Foto: Dok. Pemprov Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Gedung SDN 20 Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (18/9/2019). Foto: Dok. Pemprov Jateng
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bangunan SDN 20 Tondo, Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah yang sebelumnya luluh lantak karena gempa dan tsunami pada 28 September 2018 silam, kini dapat ditempati kembali oleh para siswa.
ADVERTISEMENT
Bangunan sekolah itu dibangun kembali atas bantuan dari warga Jawa Tengah yang bekerjasama dengan Keluarga Alumni UGM (Kagama) dan Fakultas Teknik UGM menggunakan sistem RISBA atau Rumah Instan Rangka Baja yang tahan gempa.
Terdapat enam kelas yang dibangun ditambah ruang kantor, laboratorium, musala dan tiga toilet. Menyesuaikan dengan struktur bangunan, meja-meja yang digunakan juga dirancang tahan gempa yang kolongnya bisa digunakan untuk berlindung.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan peralatan olah raga untuk para siswa saat menyerahkan bangunan gedung SDN 20 Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (18/9/2019). Foto: Dok. Pemprov Jateng
"Kelebihan sistem Risba, selain tahan gempa, mudah dan cepat dibuat karena struktur rangka baja. Inilah rasa cinta antar-anak bangsa. Sakitnya Donggala, Palu, adalah sakitnya kita semua. Investasi inilah yang tidak boleh putus, pendidikan dan persaudaraan," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berkunjung ke sekolah itu, Rabu (18/9).
ADVERTISEMENT
Ganjar berharap ketersediaan fasilitas tahan gempa juga diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM). Selain itu, para guru maupun instansi terkait bisa melatih siswa terkait pengurangan risiko bencana.
Dua siswa kelas 4 SDN 20 Tondo Sirenja saat berbincang dengan Ganjar, Rika (9) dan Wali (9) berharap gempa tidak lagi merobohkan sekolahnya. Mereka masih merasa takut sampai saat ini membayangkan rumah-rumah roboh dan bumi bergoyang.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang dengan para siswa saat penyerahan bangunan gedung SDN 20 Sirenja, Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (18/9/2019). Foto: Dok. Pemprov Jateng.
"Saat gempa, aku lagi berdiri di depan rumah. Buminya goyang-goyang dan ibu teriak-teriak," kata Rika kepada Ganjar.
Rika bercerita panjang tentang kondisi gempa dan tsunami di Donggala pada 28 September 2018 silam. Ratusan ribu warga mengungsi, puluhan ribu rumah rusak dan ratusan sekolah ambruk tidak bisa difungsikan, termasuk SDN 20 Tondo tempat Rika dan Wali bersekolah.
ADVERTISEMENT
"Ini sudah dibangun lagi. Semoga tidak ambruk dan tidak ada gempa dan tsunami," ujar Wali.